Culture Shock: Kenali Tahapannya Untuk Tahu Cara Atasinya

Culture shock adalah kondisi yang umum terjadi pada seseorang ketika berada pada tempat yang berbeda dari rumah atau pun bekerja di luar negeri sehingga harus bisa beradaptasi. Kemampuan ini secara alami ada dalam diri seseorang untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru yang asing baginya. Kondisi yang asing dan sangat berbeda bisa membuat beberapa orang mengalami kondisi kejutan budaya ini. Beberapa orang mengalami tanda-tanda kurang aktif secara fisik dan kurang terbuka pada lingkungan baru dengan masih membawa identitas budaya asli.

Hal ini cukup wajar terjadi pada seseorang, mengingat berada pada situasi yang berbeda dari zona nyaman mau tidak mau kamu harus berubah. Perubahan yang cukup signifikan terjadi biasanya ada pada komunikasi. Terutama jika kamu berada di luar negeri yang memiliki perbedaan bahasa dan budaya yang cukup mencolok. Oleh karena itu, simak ulasan culture shock kali ini supaya kamu tahu cara mengatasinya ketika hal itu terjadi, mulai darimana?

Pengertian Gegar Budaya

Culture shock atau dalam bahasa Indonesia gegar budaya merupakan kondisi seseorang yang mengalami perasaan tidak nyaman ketika terjadi kontak dengan budaya lain atau berada pada lingkungan baru dan berbeda. Perasaan yang muncul pada seseorang ketika mengalami hal ini seperti mudah marah, tidak berdaya, cemas, mudah bosan, menarik diri, depresi, frustasi hingga disorientasi atau tidak tahu harus berbuat seperti apa. Kondisi ini umum terjadi pada seseorang yang berada pada lingkungan baru atau bahkan budaya baru. Tak terkecuali kamu yang sedang berada pada negara yang berbeda dan mengalami hal ini.

Tahapan Gegar Budaya

Proses seseorang ketika mengalami culture shock cukup beragam sesuai fasenya. Para ahli menyebutkan, setidaknya ada 5 (lima) tahapan gegar budaya pada seseorang. Apa saja?

Fase Honey Moon

Babak pertama seseorang mengalami culture shock biasanya terjadi pada masa awal ketika kamu tiba pada tempat yg berbeda. Kondisi ini bisa terjadi pada minggu pertama hingga bulan pertama kedatangan. Emosi dominan yang bisa kamu rasakan adalah perasaan bahagia, sukacita seperti euphoria “baru” karena berada pada tempat yang berbeda. Kamu merasa kagum karena benar-benar berada pada lingkungan yang berbeda dengan kondisi alam, pemandangan, situasi, tradisi dan orang-orang dengan kebiasaan unik.

Fase Negosiasi

Seiring berjalannya waktu, moment euphoria berubah karena munculnya rasa frustasi dan beberapa rintangan. Dalam keadaan bingung, kamu harus menyelesaikan segala kebutuhanmu sendiri dan membiasakan diri dengan pola yang ada. Pola hidup lama yang kamu bawa ke tempat baru mau tidak mau harus berubah karena tidak semua berjalan baik. Mulai dari adaptasi makanan, mengurus kebutuhan, pencarian informasi dan bantuan, layanan penting tertentu yang tak jarang membuat kamu bisa mengalami penurunan kesehatan ketika menyelesaikannya. Fase culture shock ini terjadi setidaknya pada bulan kedua hingga kelima berada pada lingkungan yang berbeda.

Fase Adjustment

Sudah melewati masa-masa pencobaan duniawi yang berat membuat kamu akhirnya terbiasa dengan realita yang ada. Pada fase ini, kamu secara perlahan sudah bisa mengerti kondisi-kondisi yang umum terjadi dan menyelesaikan rintangan tersebut dengan lebih baik. Kamu sudah mulai membangun jaringan relasi baru pada tempat yang sekarang kamu tinggali dan membuka diri pada lingkungan masyarakat. Tahap ini membuat kamu mulai mengenal budaya setempat dan memahami hal-hal yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan.

Fase Adaptation

Tahapan selanjutnya ketika berada pada daerah yang berbeda atau luar negeri adalah fase adaptasi. Pada fase ini, kamu sudah hidup lebih nyaman dengan segala kondisi, bisa memecahkan masalah kebutuhan dan bisa berkomunikasi dengan orang sesuai lingkungan tempat kamu berada. Tidak ada euphoria lagi ketika sudah mencapai fase ini, namun kamu tahu dan nyaman berada pada kondisi sekarang.

Fase Re-entry Shock

Fase terakhir merupakan fase yang paling berbeda. Hal ini karena hanya terjadi ketika kamu pulang ke kampung halaman setelah sekian lama berada di luar negeri. Kamu akan berhadapan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada kampung halaman setelah sekian lama kamu tinggalkan. Pada beberapa orang, fase ini bisa begitu menyedihkan karena merasa melewatkan pengalaman perubahan pada lingkungan asal.

Cara Atasi Gegar Budaya

 

Sebenarnya, kondisi culture shock tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Hal ini bisa kamu atasi dengan cepat jika kamu tahu tips untuk mengatasinya. Cobalah beberapa tips berikut ini untuk mempercepat proses kejutan budaya ketika berada di tempat yang kamu anggap asing.

Pelajari Budaya

Mempelajari tempat yang ingin kamu kunjungi adalah langkah jitu untuk mengurangi efek kejutan budaya yang akan kamu alami. Belajar budaya, aturan hidup, perilaku masyarakat hingga makanan bisa kamu lakukan. Hal ini untuk mempersiapkan diri ketika secara nyata kamu sudah berada pada lokasi tersebut. Tentu saja, yang paling penting adalah mempelajari bahasa negara tujuan supaya kamu bisa berkomunikasi.

Mengetahui Lokasi Penting

Membuat daftar lokasi penting membantumu untuk mengenal kondisi lingkungan suatu tempat. Kamu bisa mengetahui lokasi rumah sakit, rute transportasi umum, alamat kantor polisi atau kantor administrasi yang lain, posisi supermarket atau pasar. Langkah ini penting untuk mengantisipasi kondisi tidak terduga yang kemungkinan bisa terjadi terutama jika kamu sendirian berada di luar negeri.

Kompromi

Kamu harus paham bahwa kamu tinggal pada lingkungan yang berbeda. Tidak hanya kamu yang mengalami culture shock. Masyarakat setempat bisa jadi juga mengalami hal ini karena bertemu dan melihatmu. Kompromi adalah langkah baik yang bisa kamu lakukan dengan segala perspektif dan komunikasi yang cukup berbeda. Lakukan pemahaman lebih untuk mengurangi benturan dengan pihak lain.

Bangun Networking

Jalin relasi dengan orang-orang pada lingkungan tersebut supaya kamu tidak merasa sendirian. Bergaul dengan penduduk lokal bisa membuat kamu betah dan mempercepat proses adaptasi dan menggali informasi sesuai tempat yang kamu tinggali.

Open Minded

Cobalah untuk berpikiran terbuka terutama ketika berada pada lingkungan baru. Membuka pikiran akan membantumu mengenali perspektif dan pandangan hidup orang-orang sekitarmu. Hal ini karena budaya baru yang ada sesuai lokasimu pasti berbeda dengan budaya identitas yang kamu bawa. Hal ini akan memicu benturan-benturan pemahaman dan kepentingan yang bisa mengganggu proses adaptasi budaya yang sedang kamu lakukan. Terima saja, let it flow.

Salah satu trik jitu menghadapi kondisi yang berbeda terutama ketika berada di luar negeri adalah dengan menyiapkan platform yang bisa membantumu setiap saat. Kamu bisa mengunjungi website Qelola karena informasi di dalamnya sesuai dengan kebutuhanmu. Jangan lupa untuk download aplikasi Qelola di smartphonemu karena bisa kamu gunakan untuk kirim uang ke Malaysia – Indonesia dengan mudah dan pastinya aman. Kamu juga bisa melakukan layanan pembayaran seperti tagihan listrik, telepon, PDAM, BPJS dan masih banyak lagi.

Tags: adaptasi, aplikasi, BPJS, budaya, culture shock, gegar budaya, kejutan budaya, keuangan, kirim uang, komunikasi, listrik, luar negeri, mengelola keuangan, negosiasi, open minded, PDAM, pendidikan, qelola, telepon, TKI, transfer uang, WNI, zona nyaman