Asal Mula Serta Sejarah Mata Uang Jepang Yen!

yen 1 scaled - Asal Mula Serta Sejarah Mata Uang Jepang Yen!

Mata uang Jepang Yen adalah salah satu mata uang terkuat dan stabil di dunia. Asal mula dan sejarah Yen sangat beragam dan memiliki beberapa tahap penting dalam perkembangannya. Mata uang Jepang yaitu Yen telah menjadi salah satu mata uang paling terkenal di dunia. Namun, sedikit yang tahu tentang asal usulnya. Sejarah Yen dimulai pada awal periode Meiji Jepang pada tahun 1870-an, ketika negara itu mengalami modernisasi yang cepat setelah berabad-abad terisolasi. Yen pada saat itu merupakan mata uang resmi Jepang pada tahun 1871, menggantikan mata uang sebelumnya yaitu Sen. Pada awalnya, Yen terbuat dari perak, tetapi pada tahun 1897, Jepang beralih ke standar emas, yang berarti bahwa setiap Yen telah terjamin oleh jumlah emas yang setara. Meskipun Yen telah mengalami beberapa perubahan sejak itu, termasuk depresiasi yang signifikan setelah Perang Dunia II, mata uang ini tetap menjadi salah satu yang paling stabil dan penting di dunia. Berikut adalah sejarah singkat dari asal mula dan perkembangan Yen:

  • Era Feudal

Yen pada awalnya bukanlah mata uang resmi di Jepang pada masa feudal. Namun, pada abad ke-17, daimyo (penguasa wilayah) mulai mengeluarkan koin perak yang seragam di seluruh wilayah mereka yang disebut “keichō-tsūhō”. Koin ini memiliki tingkat kemurnian yang tinggi dan berguna sebagai alat pembayaran yang stabil dan dapat pengakuan secara umum di seluruh wilayah Jepang. Namun, di kemudian hari, koin emas telah keluar oleh daimyo.

  • Era Meiji (1868-1912)

Pada era Meiji, Jepang memulai modernisasi ekonomi dan politiknya, termasuk reformasi mata uang. Pada tahun 1871, pemerintah Jepang memperkenalkan “Yen” sebagai mata uang resmi, yang pada saat itu setara dengan 1,5 gram emas. Yen pada awalnya terbit dalam bentuk kertas, yang kemudian terkenal sebagai “chrysanthemum notes” karena gambar bunga krisan di atasnya. Nilai tukar Yen pada waktu itu setara dengan 1,5 gram emas. Pengenalan Yen terikuti oleh pembentukan Bank of Japan pada tahun 1882 untuk memperkuat sistem keuangan Jepang dan mengawasi pengeluaran hingga peredaran uang.

Pada masa pemerintahan Kaisar Meiji, pemerintah Jepang melakukan kebijakan modernisasi dan industrialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat ekonomi Jepang. Dalam rangka itu, pemerintah memperkenalkan serangkaian kebijakan untuk mendukung perkembangan sektor industri, seperti menurunkan pajak impor dan mengadakan pinjaman untuk industri. Kebijakan ini berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jepang dan meningkatkan permintaan akan Yen. Yang akhirnya, perkembangan ekonomi Jepang di era Meiji membantu membentuk fondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi dan keuangan Jepang pada masa selanjutnya.

  • Perang Dunia I (1914-1918)

Pada awal Perang Dunia I, Jepang memutuskan untuk bergabung dengan Blok Entente dan menjadi sekutu Inggris, Prancis, dan Rusia. Dalam rangka mendanai perang, Jepang membutuhkan mata uang yang stabil dan terpercaya. Sebagai hasil dari ini, pemerintah Jepang menciptakan mata uang Yen pada tahun 1871, menggantikan mata uang sebelumnya yang tidak stabil. Selama Perang Dunia I, Jepang tumbuh menjadi kekuatan ekonomi dan industri yang penting. Pada tahun 1914, Jepang memutuskan untuk mematok nilai tukar Yen terhadap nilai emas, yang membuat Yen menjadi salah satu mata uang yang stabil dan kuat di dunia pada saat itu.

Selama perang, Jepang mengambil keuntungan dari pengaruhnya sebagai kekuatan sekutu dan melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah yang terduduki oleh kekuatan poros. Hal ini meningkatkan produksi dan ekspor Jepang, sehingga meningkatkan permintaan terhadap Yen. Sebagai hasilnya, nilai tukar Yen terhadap mata uang lainnya semakin meningkat. Setelah Perang Dunia I berakhir pada tahun 1918, Jepang menjadi salah satu kekuatan yang kuat secara ekonomi. Pada tahun 1927, Jepang bergabung dengan sistem standar emas internasional, di mana nilai Yen tetap terkait dengan nilai emas. Hal ini membantu menjaga stabilitas nilai tukar Yen selama periode antarperang dan masa-masa sulit selanjutnya.

Baca Juga : Penyebab Angka Bunuh Diri Di Jepang Tinggi

  • Era Showa (1926-1989)

Pada masa pemerintahan Kaisar Hirohito atau era Showa (1926-1989), Jepang mengalami transformasi ekonomi dan politik yang signifikan. Mata uang Yen terus berkembang dan menjadi mata uang yang semakin penting dalam perdagangan internasional. Pada tahun 1930-an, Jepang mengadopsi kebijakan ekonomi yang agresif, termasuk pelonggaran kebijakan moneter dan pengendalian harga. Selama periode ini, Yen terus mengalami kenaikan nilai tukar terhadap mata uang lainnya, dan menjadi salah satu mata uang yang paling stabil di dunia. Namun, ketika Perang Dunia II meletus, Jepang menghadapi masalah ekonomi dan keuangan yang serius.

Pada tahun 1949, pemerintah Jepang mengadopsi sistem nilai tukar tetap terhadap dolar AS, dengan nilai tukar 360 Yen per dolar. Sistem ini membantu Jepang menjaga stabilitas nilai tukar dan memulihkan ekonomi pasca-perang. Selama tahun 1950-an dan 1960-an, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat atau terkenal dengan sebutan “keajaiban ekonomi Jepang”. Pada saat yang sama, Yen terus menguat terhadap mata uang lainnya, terutama setelah pemerintah Jepang memperkenalkan kebijakan eksport-orientasi pada tahun 1950-an. Akhir tahun 1960-an, nilai tukar Yen mencapai 360 Yen per dolar AS. Pada tahun 1971, pemerintah Jepang memutuskan untuk meninggalkan sistem nilai tukar tetap terhadap dolar AS dan mengadopsi sistem nilai tukar mengambang. Hal ini mengakibatkan Yen mengalami penguatan besar-besaran, yang membuatnya menjadi salah satu mata uang yang paling kuat di dunia. 

  • Era Heisei (1989-sekarang)

Era Heisei dimulai pada tahun 1989 setelah kematian Kaisar Hirohito, dan telah melihat perkembangan yang signifikan dalam ekonomi dan keuangan Jepang, termasuk mata uang Yen. Pada awal era Heisei, Jepang menghadapi masalah ekonomi yang serius, yang dikenal sebagai “gejolak ekonomi Heisei”. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gelembung ekonomi yang pecah pada akhir era Showa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Selama periode ini, nilai tukar Yen juga mengalami fluktuasi yang besar-besaran. Pada tahun 1995, pemerintah Jepang memperkenalkan kebijakan untuk menstabilkan nilai tukar Yen dengan mendorong bank sentral Jepang untuk membeli dollar AS. Kebijakan ini membantu Yen memperoleh stabilitas nilai tukar yang relatif tinggi pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Selama tahun 2000-an dan awal 2010-an, Yen terus menjadi salah satu mata uang yang paling stabil di dunia, meskipun mengalami fluktuasi yang terkait dengan krisis keuangan global pada tahun 2008 dan kebijakan moneter bank sentral Jepang yang ekspansif pada tahun-tahun berikutnya. Pada 2013, pemerintah Jepang mengadopsi kebijakan moneter yang agresif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi atau istilahnya “Abenomics”. Kebijakan ini menyebabkan nilai tukar Yen mengalami penurunan yang signifikan, yang membantu meningkatkan daya saing ekspor Jepang. Saat ini, Yen terus menjadi mata uang yang penting dan stabil dalam perdagangan internasional.

Sejarah dan perkembangan Yen sangat beragam dan memiliki beberapa tahap penting dalam perjalanannya. Namun, sekarang Yen menjadi salah satu mata uang terkuat dan stabil di dunia serta mampu memainkan peran penting dalam perekonomian Jepang dan dunia. Tahukah kamu, Qelola juga bisa membantu kalian untuk melakukan transaksi kirim uang ke luar negeri loh! Aplikasi Qelola memiliki banyak fitur menarik yang dapat kalian manfaatkan saat diluar negeri. Segera unduh Qelola melalui Google Playstore di handphone kalian dan rasakan manfaatnya. 

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,