3 Cara Ampuh Atasi Cultural Shock Saat Kuliah di Luar Negeri

cara mengatasi cultural shock

Menjadi mahasiswa perantauan yang jauh dari keluarga tentunya bukan perkara yang mudah. Apalagi bagi Anda yang melanjutkan studi di luar negeri. Banyak kejadian yang mungkin akan Anda alami selama proses adaptasi di tempat yang baru. Sayangnya, tidak semua orang mampu melakukan penyesuaian diri dengan mudah. Bahkan ada yang sampai mengalami cultural shock di tempat mereka saat ini.

Ya, istilah cultural shock jika diterjemahkan secara mentah berarti guncangan budaya. Maksudnya disini adalah keadaan dimana seseorang tidak siap dalam menghadapi kebiasaan-kebiasaan asing di lingkungan baru yang datang secara tiba-tiba. Hal ini lumrah terjadi pada Anda yang baru saja pindah ke tempat atau lingkungan baru. Biasanya ini banyak dialami oleh mahasiswa baru yang tidak terbiasa keluar dari zona nyaman. Nah apakah Anda salah satu yang mengalami keadaan itu? Yuk kenali gejalanya dan bagaimana cara mengantisipasinya berikut ini.

Tahapan Cultural Shock pada Seseorang

asian woman with sleep disorder bed 8595 11271.jpg?size=626&ext=jpg&ga=GA1.2.1202749483 - 3 Cara Ampuh Atasi Cultural Shock Saat Kuliah di Luar Negeri

Gejala cultural shock terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan tersebut diantaranya adalah honeymoon phase, crisis or negotiation phase, adjustment phase, dan bi-cultural/mastery phase. Kira Anda sudah sampai pada fase yang mana, yuk pahami penjelasannya berikut ini.

Honeymoon Phase

Pada tahap awal, umumnya Anda akan merasa excited/terlampau bahagia saat pertama kali menginjakkan kaki di negara tujuan. Merasa takjub dengan suasana yang baru adalah hal lumrah. Pikiran Anda akan dihinggapi dengan bayangan yang indah-indah, itulah kenapa fase ini disebut “honeymoon”.

Crisis/Negotiation Phase

Fase berikutnya adalah awal dari malapetaka. Proses adaptasi di tempat yang baru mulai Anda selami. Perasaan bahagia menyambut lingkungan baru perlahan-lahan berubah menjadi rasa tidak nyaman. Ada beberapa faktor yang memicu perasaan ini. Bisa jadi Anda tidak cocok dengan lingkungan asrama atau kos, tidak cocok dengan makanan lokal, atau kesulitan berkomunikasi. 

Hal-hal tersebut membuat Anda merasa asing dan berbeda sehingga kesulitan untuk berbaur dengan yang lain. Ditambah lagi, Anda akan jadi mudah gelisah dan cemas hingga sesekali merasakan homesick. Jika Anda mengalami gejala ini usahakan tetap tenang karena masa-masa ini umum terjadi dan bisa dilalui.

Adjustment Phase

Pada fase ketiga ini biasanya mulai muncul sinyal-sinyal harapan. Dari yang tadinya selalu merasa insecure dengan lingkungan sekitar, hati Anda sudah mulai terbuka. Anda sudah mulai berani untuk menjadi salah satu bagian dari warga di negara tempat Anda tinggal. Proses adaptasi mulai berjalan dengan mulus dan Anda pun mulai terbiasa dengan budaya lokal di negara yang baru. Umumnya fase akan terjadi memasuki bulan kelima atau keenam. Jadi intinya harus sabar dan tetap semangat ya!

Bi-cultural/ Mastery Phase

Fase terakhir dari cultural shock disebut dengan bi-cultural/mastery. Pada tahapan ini Anda sudah berhasil menaklukan perasaan cemas dan gelisah yang dulu pernah menggerogoti hati dan pikiran. Proses adaptasi sudah berhasil dilalui dan keseharian Anda bisa dijalani secara normal. Namun hati-hati pada fase ini Anda justru bisa terbawa ke budaya lokal di negara baru. Jadi tetap pertahankan ciri khas negara asal Anda ya!

Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Selama Kuliah di Luar Negeri

Bagaimana Merespon Cultural Shock?

friends giving symphaty her best friend 8595 4850.jpg?size=626&ext=jpg&ga=GA1.2.1202749483 - 3 Cara Ampuh Atasi Cultural Shock Saat Kuliah di Luar Negeri

Tiap-tiap individu tentu punya kemampuan yang berbeda-beda dalam melakukan adaptasi di tempat atau negara baru. Bagi Anda yang saat ini sedang merasakan gejolak cultural shock dan bingung bagaimana cara mengatasinya, pertimbangkan beberapa tips berikut.

Pelajari Kebiasaan-Kebiasaan Penduduk di Negara Baru

Sebagai pendatang baru tentunya Anda harus pandai-pandai dalam beradaptasi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mempelajari kebiasaan atau rutinitas orang-orang di lingkungan Anda. kebiasaan masyarakat di tiap-tiap negara tentunya berbeda. Oleh karena itu Anda juga harus membiasakan diri untuk mengikuti norma-norma yang ada di negara tersebut.

Update Diri dengan Berita Lokal dan Mancanegara

Saat memutuskan kuliah di luar negeri, tentu Anda sudah tahu bahwa akan menemui berbagai macam teman dari berbagai negara. Kadang Anda bingung dalam menentukan topik pembicaraan saat berhadapan dengan mereka. Agar tidak merasa canggung Anda bisa membahas tentang berita terkini yang sedang hangat dibicarakan di negara yang ditinggali. Bisa juga dengan bertukar informasi tentang berita yang sedang ramai di negara Anda atau teman Anda. 

Aktif di Lingkungan Kampus

teenager people national flags board 53876 22200.jpg?size=626&ext=jpg&ga=GA1.2.1202749483 - 3 Cara Ampuh Atasi Cultural Shock Saat Kuliah di Luar Negeri

Cara yang satu ini dianggap cukup ampuh dalam mengatasi cultural shock yang mungkin sedang melanda Anda. Dengan aktif di kampus, Anda punya banyak kesempatan untuk bersosialisasi dan lebih akrab dengan teman-teman satu jurusan atau angkatan. Selain itu Anda bisa mengikuti unit kegiatan mahasiswa yang sesuai dengan hobi atau minat. Selain jadi alternatif terapi dalam menghadapi cultural shock, Anda pun bisa sembari melepas stres dan menyalurkan hobi.

Cultural shock adalah perasaan atau keadaan yang lumrah dialami siapa saja yang sedang melakukan adaptasi di negara yang baru. Jika cara di atas belum juga mengobati kegelisahan, cobalah untuk menghubungi keluarga atau sahabat Anda di tanah air. Pastikan pulsa Anda cukup saat melakukan panggilan ke Indonesia ya. Anda bisa melakukan isi ulang pulsa atau kuota internetnya melalui aplikasi Qelola. Unduh aplikasi Qelola sekarang juga dan nikmati berbagai fitur yang ditawarkan. Pelajari selengkapnya tentang aplikasi Qelola hanya di sini.

Tags: , ,