Yuk Kenali Jenis Batuk Ringan Hingga Berat dan Cara Mengatasinya

penyakit batuk

Batuk adalah respon alamit tubuh karena ada zat asing dari saluran pernapasan. Ketika batuk juga menjadi tanda ada masalah medis tertentu. Kamu perlu mengetahui jenis-jenis batuk mulai dari yang ringan hingga berat. Sehingga tahu cara penanganan untuk mengatasi batuk yang sedang dialami.  Pada umumnya, batuk dapat diatasi dengan cara yang mudah serta pakai bahan alami alias tanpa obat. Batuk bisa sembuh dengan sendirinya tetapi ada pula yang memerlukan penanganan khusus.

Jenis Batuk yang Dialami Anak Hingga Orang Dewasa

1. Batuk Kering

Biasanya ditandai dengan rasa gatal di tenggorokan. Kondisi ini akan berlangsung tidak hanya satu atau dua hari. Batuk jenis kering ini terjadi karena ada infeksi saluran pernapasan bagian atas. Sedangkan terjadinya batuk kering bisa berlangsung lama. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat mengalami batuk kering selama beberapa minggu. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya batuk kering, yakni paparan debu atau polusi, asma, paparan asap rokok, alergi, maupun flu. radang selaput lendir, radang tenggorokan, atau sakit tenggorokan.

Batuk kering ini tidak diikuti dengan munculnya dahak atau lendir. Cara mengatasi batuk kering secara alami dengan minum air putih hangat, mengonsumsi madu, lemon. Kamu dapat mengonsumsi minuman lemon untuk mengurangi rada di tenggorokan. Selain itu lemon dan madu juga memberikan vitamin serta meningkatkan sistem imun tubuh. Kamu juga dapat menyantap makanan yang kaya probiotik.

batuk kering 700x466 - Yuk Kenali Jenis Batuk Ringan Hingga Berat dan Cara Mengatasinya

Sumber: Pixabay/mohamed Hassan

2. Batuk Rejan

Batuk jenis ini disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis di saluran pernapasan. Jenis batuk ini juga dikenal dengan istilah pertusis atau batuk rejan 100 hari. Durasinya batuk bisa berlangsung lama. Infeksi bakteri ini akan menyebabkan pelepasan racun dan sehingga terjadi peradangan pada saluran pernapasan. Tubuh merespons hal tersebut dengan memproduksi banyak lendir untuk menangkap bakteri kemudian dikeluarkan dengan batuk. Batuk ini mudah ditularkan dari satu orang kepada orang lain. Biasanya penularan akan terjadi dua minggu setelah terinfeksi.

Cara mengatasinya dengan pemberikan antibiotik demi membasmi bakteri, menekan penyebaran infeksi bakteri, mengurangi kambuhnya batuk rejan, serta mencegah penularan penyakit ini kepada orang lain. Antibiotik memang tidak akan langsung meredakan gejala batuk rejan. Pemberian antibiotik ini akan aktif bekerja jika diminum pada minggu-minggu awal infeksi. Gunakan masker saat bepergian terlebih ketika bertemu orang untuk mencegah terjadinya penularan. Perbanyak istirahat, makan dalam porsi kecil tetapi sering, dan konsumsi air putih.

3. Batuk Berdahak

Jenis batuk berikutnya adalah batuk berdahak yang ditandai dengan adanya dahak atau lendir. Batuk ini memang bertujuan mendorong lendir dari sistem pernapasan sehingga bisa bernapas lebih mudah. Saat batuk berdahak umumnya malah bisa sembih dengan sendirinya. Batuk berdahak juga dapat terjadi karena pilek atau flu. Kadang kala bisa juga disertai dengan demam.

Adapun cara mengatasinya dengan memilih obat batuk yang memiliki kandungan ekspektoran. Obat ekspektoran akan bekerja dengan cara mengurangi kekentalan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Konsumsi air putih serta makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jika kondisi batuk berdahak semakin parah sebaiknya periksa ke dokter untuk memastikan apakah ada tanda-tanda penyakit yang parah seperti bronkitis, radang paru-paru, dan lainnya.

ilustrasi batuk 700x466 - Yuk Kenali Jenis Batuk Ringan Hingga Berat dan Cara Mengatasinya

Sumber: Pixabay/ Engin Akyurt

4. Batuk Paroksismal

Batuk jenis ini merupakan gejala dari batuk rejan, yakni saat terjadi infeksi bakteri yang menyebabkan batuk hebat pada pengidapnya. Jenis batuk ini perlu diwaspadai karena bisa membuat oksigen di dalam organ paru-paru hilang hingga menimbulkan suara mengi. Kondisi kesehatan yang ditandai dengan batuk paroksismal, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, pneumonia, TBC.

Pada fase ini bisa berlangsung selama 1–6 minggu dan gejala yang dialami akan semakin berat. Penderitanya akan mengalami batuk keras sehingga memicu beberapa gejala berikut:

  • Muncul bunyi “whoop” saat tarikan napas panjang sebelum batuk-batuk
  • Wajah tampak memerah atau keunguan saat batuk
  • Muntah setelah batuk
  • Kesulitan mengambil napas
  • Merasa sangat lelah setelah batuk

Ketika makin parah maka durasi batuk bisa menjadi lebih lama. Selain itu, frekuensi batuk juga lebih sering terlebih saat malam hari. Jika terjadi pada bayi, pertusis sering tidak menimbulkan batuk. Namun gangguan ini dapat menyebabkan napas terhenti sementara (apnea) kemudian membuat kulit bayi tampak membiru karena kekurangan oksigen.

Segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik. Pasalnya, kondisi setiap orang berbeda-beda. Jika penderita batuk kesulitan bernapas dan kelelahan batuk. Pada kondisi tertentu dokter akan menyarankan untuk tes darah maupun rontgen dada untuk melihat kondisi paru-paru dan saluran pernapasan. Apakah muncul tanda peradangan seperti infiltrat atau penumpukan cairan.

5. Batuk Berdarah

Batuk disertai dengan darah ini jarang terjadi pada batuk biasa seperti saat flu. Namun, batuk berdarah merupakan jenis batuk yang menandakan ada masalah medis dan tergolong kronis. Jika tidak tahu penyebab pastinya segera periksa ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat. Jika sudah mengetahui ada riwayat sakit tertentu dan menyebabkan batuk darah maka bisa melakukan langkah-langkah sesuai anjuran dokter.

Perhatikan waktu istirahat yang cukup. Jangan lupa mengonsumsi obat yang diberikan dokter. Perbanyak banyak minum air putih, hindari polusi udara terutama asap rokok. Apabila muncul gejala yang lebih parah segera periksa ke dokter.

Nah, jika sedang sakit tentunya tidak nyaman untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Apalagi di masa pandemi Covid-19, lebih baik berada di rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Salah satu cara untuk mempermudah transaksi seperti bayar listrik, BPJS, air, beli pulsa dan lainnya dapat menggunakan aplikasi Qelola. Kamu bisa mengirim uang dari Malaysia ke Indonesia dengan aman dan mudah. Segera unduh aplikasi Qelola untuk merasakan aneka manfaatnya.

Tags: , , , , ,