Kebiasaan Budaya Hidup Sehat di Masa Pandemi

budaya hidup sehat - Kebiasaan Budaya Hidup Sehat di Masa Pandemi

Di masa pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang mencari informasi mengenai cara mencegah virus corona dan usaha meningkatkan kekebalan tubuh. Sejak kasus pertama pada 2 Maret 2020 di Indonesia, hingga kini terus terjadi peningkatan jumlah positif Covid-19. Pemerintah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk menekan penyebarannya. Namun, sebagai individu, kita juga perlu berbuat sesuatu untuk mencegah penyebaran virus ini dengan mulai budaya hidup sehat.

Berdasarkan data WHO, angka kematian dari infeksi Covid-19 lebih rendah dibandingkan dengan MERS, SARS, dan ebola. Namun, penyebaran pasien positif lebih cepat dibandingkan dengan Mers dan SARS, sehingga terjadi lonjakan jumlah penderita dalam waktu singkat.  Virus corona yang memasuki tubuh akan menempel pada reseptor yang dikenal sebagai Angiotensin converting enzyme 2 (ACE2), kemudian virus menyuntikkan RNA-nya sehingga mengubah sel tubuh menjadi virus dan bereplikasi. Virus tersebut dapat merusak jaringan pada paru sehingga terjadi pembengkakan yang membuat kesulitan bernapas dan dapat terjadi Acute Respiratory Distress Syndrome yang mengakibatkan pasien meninggal. Selain pada paru-paru, virus corona juga dapat menginfeksi organ lain contohnya pada saluran pencernaan. Gejala yang ditimbulkan bergantung seberapa kuatnya sistem imunitas.

Pentingnya Menjaga Imunitas Tubuh

Pada sistem imunitas manusia, ketika ada sel aneh yang masuk ke tubuh, akan langsung mengaktifkan respons imun bawaan dan respons imun adaptif untuk melawan virus dengan memproduksi sel pembunuh T. Orang yang lebih tua dan penderita komorbid seperti diabetes atau penyakit kronis lainnya kemungkinan besar akan mengalami gejala yang lebih berat dan biasanya tidak menghasilkan respons sel-T yang baik. Karena itu menjaga imunitas tubuh dengan budaya hidup sehat sangatlah penting.

Baca juga: Tubuh Mudah Merasa Lelah? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Revolusi Konsumsi Makanan-Minuman

makan makanan sehat 700x467 - Kebiasaan Budaya Hidup Sehat di Masa Pandemi

sumber : pexels

Penerapan pola makan sehat merujuk pada pedoman gizi seimbang seperti pemilihan, pengolahan, dan konsumsi pangan sehat berperan menguatkan sistem imunitas, serta dapat mengurangi risiko penyakit. Pemilihan makanan sebaiknya mengadung gizi lengkap, yang terdiri dari makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral). Akan lebih efektif ditunjang pengolahan pangan secara tepat dengan memasak bahan pangan secara matang sehingga menjadi pangan aman dan higienis.

Pada masa Pandemi, ada baiknya mengonsumsi makanan kaya kandungan antioksidan, seperti sayuran dan buah-buahan, untuk membantu proses pencegahan radikal bebas yang dapat mengganggu kerja sistem imun. Produk herbal yang berasal dari rempah-rempah seperti jahe, kunyit, temulawak mengandung beragam senyawa bioaktif yang telah diakui mempunyai efek baik bagi tubuh. Senyawa bioaktif tersebut dapat berperan sebagai antioksidan, antiinflamasi, immunomodulator, antimikroba, dan antivirus, sehingga senyawa tersebut berpotensi untuk menghambat replikasi virus.

Mungkin sampai sekarang ini, masih banyak orang yang belum tahu bagaimana menyeimbangkan nutrisi dalam piring yang berisi makanan yang akan dikonsumsi. Variasi kandungan di setiap makanan perlu diperhatikan. Karbohidrat, protein, vitamin, serat dan mineral mesti seimbang.

Revolusi konsumsi makanan-minuman ini akan membuat kamu peka terhadap apa saja yang kamu makan. Salah satu yang bisa kamu lakukan agar lebih sehat adalah mengurangi konsumsi gula dan garam yang berlebihan. Orang Indonesia cenderung mempunyai nafsu terhadap rasa makanan yang kuat, bold. Tentu rasa makanan tersebut mengandung banyak sekali bumbu yang bisa jadi – itu tidak seimbang untuk tubuh.

Selain memerhatikan nutrisi serta kandungan yang ada di makanan dan minuman, kamu bisa juga melengkapi kebutuhan nutrisi harian mu dengan mengonsumsi multivitamin yang bisa membantu kamu menjaga daya tahan tubuh agar terus optimal.

Budaya Hidup Sehat dengan Revolusi Berolahraga

olahraga 700x467 - Kebiasaan Budaya Hidup Sehat di Masa Pandemi

sumber : pexels

 

Memang cukup sulit untuk berolahraga dengan leluasa di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti ini. Namun kamu tetap bisa kok berolahraga di dalam dan sekitaran rumah. Jalan pagi, jogging, yoga dan lainnya bisa jadi pilihan untuk memulai hari dengan berolahraga.

Usahakan untuk setiap harinya kamu berolahraga di rentang waktu 10 menit – 15 menit saja. Percaya atau tidak, olahraga ini selain membawa dampak positif untuk tubuh, juga membawa dampak positif untuk mental, lho.

Mereka yang suka mengawali harinya dengan berolahraga, cenderung punya mood yang lebih baik daripada yang tidak berolahraga.

Revolusi Untuk Jiwa

Kalau tadi revolusi berolahraga dominan untuk membuat fisik bugar dan terhindar dari paparan Covid-19 karena daya tahan tubuh yang bagus. Di bagian yang satu ini juga tidak kalah penting karena ini menyangkut soal mental dan kejiwaan seseorang.

Setidaknya kamu bisa melakukan meditasi selama lima menit. Tidur sehari 7-8 jam yang cukup dan membatasi diri dengan berita-berita bernuansa negatif terkait pandemi virus corona ini. Hal tersebut bisa membantu kamu tetap sehat baik fisik maupun mental.

Itulah beberapa budaya hidup sehat yang harus kamu lakukan selama pandemi. Nah, kalau kamu juga merasa harus mengubah kebiasaan mengantri di ATM untuk transfer dari Mlaysia ke Indonesia, maka aplikasi Qelola adalah solusinya. Tidak perlu waktu yang lama, dengan cara mudah dan cepat kamu dapat mengatasi permasalahan keuanganmu. Segera download aplikasinya, lakukan registrasi dan rasakan manfaatnya. Selamat mencoba!.

 

Tags: , , , , , , ,