Psikosomatis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Psikosomatis

Psikosomatis merupakan gangguan kesehatan berupa keluhan fisik yang disebabkan oleh pikiran. Berbagai keluhan fisik tersebut bisa sangat terasa nyata seperti saat terjadi akibat luka atau infeksi. Secara epistemologi, psikosomatis terdiri dari kata psyche yang berarti pikiran, serta kata soma yang berarti tubuh. Artinya, gangguan ini melibatkan pikiran (mental) dan tubuh seseorang. Orang dengan gangguan mental bawaan lebih rentan mengalami psikosomatis.

Gangguan ini dapat menyerang siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa. Masih banyak orang yang belum memahami tentang gangguan psikosomatis sehingga seringkali tidak tertangani dengan baik. Untuk mendapat diagnosis, perlu dilakukan pemeriksaan ke psikolog dan dokter. Jika gangguan psikosomatis yang dialami cukup parah, biasanya dokter akan meresepkan beberapa obat. Sahabat Qelola sebaiknya memahami penyebab, gejala, serta cara mengatasi psikosomatis agar dapat menghindarinya. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Penyebab Psikosomatis

olga kononenko zQEmEAb WpY unsplash - Psikosomatis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Sumber: unsplash

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, psikosomatis muncul karena dipicu oleh pikiran serta kondisi mental seseorang. Stres yang berkepanjangan dan menumpuk terus-menerus perlu diwaspadai. Stres memang merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kondisi mental seseorang. Menghindari stres barangkali merupakan hal mustahil. Namun, kamu bisa belajar manajemennya.

Mengelola stres dengan baik bisa mengurangi kemungkinan terkena gangguan psikosomatis. Penyebab stres sendiri bisa sangat beragam baik itu karena pekerjaan, urusan keluarga, keuangan, dan lain sebagainya. Stres mendadak karena kejadian tertentu seperti kecelakaan, kematian orang tersayang, atau patah hati juga bisa memicu gangguan psikosomatis.

Gejala Psikosomatis

adrian swancar roCfgvkBLVY unsplash - Psikosomatis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Sumber: unsplash

Gejala psikosomatis sendiri bisa sangat beragam. Perubahan gejala sangat mungkin terjadi dari waktu ke waktu tergantung dari kondisi psikologis yang sedang terjadi. Beberapa gejala umum yang sering muncul seperti mudah lelah, jantung bendebar tegang, otot terasa nyeri, sesak napas, dan berkeringat. Gejala berupa rasa sakit fisik seperti sakit kepala, sakit perut, nyeri ulu hati, dan sakit gigi. Banyak pasien yang juga mengeluhkan hilangnya nafsu makan serta kesulitan tidur.

Beberapa kondisi fisik yang sudah ada sebelumnya juga bisa semakin parah akibat gangguan psikosomatis. Faktor psikologis umumnya dapat memperparah kondisi maag, eksim, hipertensi, psoriasis, serta penyakit jantung. Jika muncul beberapa tanda berikut ini, baik pada anak-anak maupun dewasa, dapat dicurigai sebagai gangguan psikosomatis.

  • Keluhan muncul terutama ketika merasa stres atau sedang berada di bawah tekanan.
  • Pola keluhan yang muncul berulang dan selalu sama.
  • Merasa panik berlebihan meskipun gejala yang dirasakan sebenarnya ringan.

Cara Mengatasi Psikosomatis

kristine wook E1 RW3HIbUw unsplash - Psikosomatis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Sumber: unsplash

Berbagai gejala psikosomatis tentu bisa sangat mengganggu. Upaya secara mandiri juga bisa membantu. Beberapa cara bisa membantu meringankan dan mengatasi gejala yang muncul seperti berikut ini.

  • Melakukan relaksasi secara rutin. Beberapa kegiatan mudah yang bisa diterapkan untuk relaksasi seperti mendengarkan musik, membaca buku, meditasi, atau yoga.
  • Membersihkan rumah, terdapat beberapa studi yang mengatakan bahwa saat kamu berbenah dan bersih-bersih maka pikiran akan menjadi lebih rileks.
  • Olahraga secara teratur bisa membantu melepaskan hormon endorfin sehingga mood menjadi lebih baik.
  • Konsumsi makanan sehat dan minum air putih yang cukup.
  • Tidur berkualitas di malam hari.
  • Jika memungkinkan, pergilah berlibur secara berkala. Kamu butuh bersantai dan memberi jeda untuk diri sendiri dari segala rutinitas yang penat dan padat agar tubuh dan jiwa kembali segar.

Jika semakin parah dan terus berulang, ada baiknya mengunjungi dokter atau psikiater agar mendapatkan diagnosis secara pasti terkait kondisi tubuhmu. Selain berusaha secara mandiri, pengobatan tahap lanjut mungkin disarankan oleh psikiater. Beberapa pengobatan yang mungkin dilakukan yaitu:

  • Pemberian obat-obatan yang berkaitan dengan penyembuhan gangguan mental pemicu utama. Obat yang umum diresepkan yaitu antidepresan.
  • Psikoterapi mungkin dilakukan. Salah satu jenis psikoterapi yang sering diterapkan adalah terapi perilaku kognitif. Dengan psikoterapi maka pasien akan dilatih untuk menghadapi situasi berat dari sisi respon mentalnya.
  • Hipnoterapi bisa ditambahkan sebagai pendamping psikoterapi. Teknik hipnosis dapat membantu pasien mengurangi kecemasan, mengungkapkan sesuatu yang terpendam di bawah sadar, serta mengeksplorasi pikiran terdalam. Dengan hipnoterapi, pasien bisa lebih mudah dipahami sehingga pemicu stres ditemukan dan dapat diatasi.

 

Agar terhindar dari gangguan psikosomatis, pastikan kamu tetap memperhatikan kesehatan mental. Usahakan agar tidak terlalu stres dengan istirahat cukup, konsumsi makanan bergizi, serta olahraga secara teratur. Menjalani hobi, bermeditasi, serta piknik bisa dilakukan untuk membantu mencegah stres. Mengelola keuangan secara rapi juga bisa memberikan rasa aman dan tenang.

Untuk mempermudah berbagai pembayaran tagihan seperti PDAM, BPJS, dan listrik pulsa gunakan aplikasi Qelola. Kamu juga bisa transfer luar negeri bebas biaya dengan menggunakan aplikasi ini. Segera unduh aplikasi Qelola secara gratis melalui Google Play Store. Kemudahan pengelolaan keuangan bisa didapatkan, stres pun bisa berkurang!

Tags: , , , , , , , , , , , , ,