Jangan Panik! 3 Tips Atasi dan Hindari Kredit Macet

Kemudahan transaksi keuangan saat ini banyak bermanfaat pada setiap orang. Namun, kondisi tersebut juga menjadi bumerang pada orang yang mengalami kredit macet karena gagal bayar pinjaman. Pinjaman bisa berupa kartu kredit, pinjaman online (pinjol), Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), hingga Kredit Kendaraan Bermotor. Hal ini tentu memberatkan karena memiliki utang apalagi jumlahnya bisa jadi cukup besar karena bunga berjalan.

Bunga pada sistem kredit pasti sudah kamu ketahui sebagai bagian dari risiko. Hitung kebutuhan kamu ketika akan mengambil pinjaman sehingga tidak mengganggu arus keuangan. Namun, karena satu dan lain hal, kondisi gagal bayar bisa saja terjadi. Hal ini bisa teratasi jika kamu memahami bagaimana antisipasi yang baik ketika terjadi. Ulasan dibawah ini akan membantu kamu untuk mengatasi dan menghindari kredit macet.

Pengertian Kredit Macet

Sebutan kredit macet adalah suatu kondisi debitur atau peminjam tidak bisa melanjutkan pembayaran cicilan utang. Faktor yang membuat debitur tidak bisa membayar cukup banyak diantaranya kekurangan dana, mengalami kebangkrutan (pailit), absen membayar dan hal lainnya. Sistem kredit memiliki risiko mengalami bunga berjalan meskipun terlambat pembayaran. Hal ini yang membuat bunga dari cicilan selalu naik dan bertambah banyak. Kasus seperti inilah yang membuat debitur terbebani dengan jumlah bunga yang semakin naik yang menambah beban pembayaran.

Cara Atasi Kredit Macet

Keterlambatan pembayaran membuat bank akan terus menerus melakukan penagihan pada debitur. Kondisi ini yang membuat kamu bisa saja frustasi dan terbebani. Tidak hanya itu, kamu bisa saja berhadapan dengan debt collector yang siap menagih dengan menyita aset yang kamu miliki. Aset bisa berupa barang yang bernilai hingga rumah yang kamu tempati. Benda-benda aset tersebut menjadi penjamin hingga cicilan kredit kamu selesai terbayar.

Ada risiko lain ketika kamu mengalami gagal bayar kredit, yaitu kesulitan memperoleh persetujuan pengajuan kredit selanjutnya hingga blacklist oleh bank. Jangan sampai hal ini terjadi karena akan mempersulit banyak kesempatan terkait keuangan kedepannya. Sebelum hal itu terjadi, masih ada langkah yang bisa kamu ambil agar tidak tercoret oleh bank. Kamu memiliki cara untuk menindaklanjuti kondisi kredit macet dengan 3 cara, yaitu:

1. Rescheduling

Meminta bank untuk memberikan perpanjangan tenor agar kamu sebagai debitur bisa kembali membayar sesuai kemampuan. Penjadwalan kembali (rescheduling) memungkinkan kamu tetap bisa mencicil kredit dan pihak bank akan menyita barang jaminan yang kamu miliki. Contohnya, jika pada awal perjanjian kamu akan melunasi cicilan beserta bunga selama 2 tahun. Kemudian mengalami gagal bayar karena suatu hal. Kamu perlu melakukan pengajuan untuk penjadwalan kembali sehingga pihak bank akan memperpanjang waktu sesuai yang kamu ajukan.

2. Reconditioning

Ketika kamu mengajukan perpanjang waktu membayar cicilan maka pihak bank akan menata kembali (reconditioning) pengajuanmu. Bank menggunakan cara seperti menambah layanan kredit, mengubah tunggakan kredit menjadi kredit baru, penjadwalan dan persyaratan ulang, hingga menurunkan suku bunga. Jika kondisi kamu cukup kritis maka pihak bank bisa memberikan pembebasan bunga. Tujuannya agar kamu mampu melunasi pembayaran utang pokok kredit macet yang tersisa.

3. Restructuring

Bank bisa memberikan layanan persyaratan kembali (restructuring) pada kasus kredit macet. Persyaratan kembali meliputi beberapa hal seperti perubahan jadwal bayar, jangka waktu kredit dan lain-lain. Perlu diingat, restructuring tidak bisa mengubah jumlah maksimum plafon kredit yang kamu miliki. Kamu tetap harus membayar pinjaman pokok sesuai ketentuan. Simak contoh berikut!

JIka kamu memiliki usaha dan mengalami kredit macet, maka pihak bank bisa memberikan tawaran pinjaman baru. Tawaran pinjaman ini hanya bisa kamu dapatkan ketika bank merasa kamu adalah debitur yang potensial untuk bisa membayar kredit. Hal ini dilakukan agar usaha yang kamu miliki bisa tetap beroperasional dan berkembang. Harapannya kamu bisa tetap membayar pinjaman hingga lunas meskipun pada pinjaman pokok.

Cara Hindari Kredit Macet

1. Pinjam Sesuai Kebutuhan

Pahami kebutuhan dan kemampuan finansialmu sebelum berencana meminjam kredit. Salah melakukan pinjaman karena kurangnya pemahaman bisa membawa risiko terjebak kredit macet. Saran dari ahli keuangan adalah besaran pinjaman yang ideal yang bisa kamu ambil tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan. Lebih dari itu, maka kemungkinan besar akan memberatkan kondisi keuanganmu dan risiko gagal bayar meningkat.

2. Utang Konsumtif

Cara yang kedua menghindari kredit macet adalah tidak berhutang untuk kebutuhan konsumtif. Contohnya berupa pembelian gadget, tas branded, tren fashion atu hal lain yang bukan kebutuhan pokok. Gunakan utang untuk bisa melakukan hal produktif seperti modal usaha, pembelian alat kerja, investasi atau hal lain yang bisa mendatangkan imbal hasil dari usaha tersebut (return on investment). Imbal hasil yang kamu dapatkan bisa berguna untuk membayar utang sehingga terjadi perputaran uang.

3. Bayar Utang

Kelola kreditmu dengan baik dengan tepat waktu membayar utang pada setiap tenornya. Bank akan melihat riwayat catatan keuangan yang kamu lakukan. Hal ini untuk memastikan apakah kamu debitur yang memiliki catatan kredit potensial, kurang lancar atau diragukan. Jika dinilai terlalu berisiko maka kamu akan kesulitan mendapatkan kredit terutama jika kamu pernah mengalami kredit macet hingga gagal bayar.

Pastikan kamu selalu membayar cicilan tepat waktu agar tidak terjebak pada kondisi kredit macet. Sekarang membayar kredit bisa kamu lakukan dengan menggunakan e-wallet dari Qelola. Download aplikasi Qelola di smartphonemu karena kamu bisa gunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan seperti tagihan listrik, telepon, PDAM, BPJS dan masih banyak lagi dengan mudah dan pastinya aman. Jangan lupa kunjungi website Qelola untuk mendapatkan berbagai cara dan tips mengelola keuangan dengan baik!

Tags: cicilan, debitur, gagal bayar, hutang, kredit macet, kredit TKI, kreditur, melunasi hutang, pinjaman, Rencana Keuangan