Saham Gorengan, Kenali Cirinya Hindari Pembeliannya!

Bagi kamu yang sudah mulai berinvestasi tentu akan memerhatikan harga saham pada setiap emiten. Akhir-akhir ini dunia keuangan ramai dengan istilah saham gorengan. Apa maksudnya? Saham gorengan adalah saham dengan nilai harga naik atau turun yang direkayasa untuk menghasilkan keuntungan jangka pendek. Kualitas saham ini biasanya berisiko merugikan investornya. Terdapat oknum yang memanipulasi data saham, seolah-olah emiten memiliki kinerja yang baik.

Pemalsuan data ini dilakukan oleh pelaku pasar karena memiliki tujuan dan kepentingan tertentu. Tentu saja, ada keterikatan antara penawaran dan permintaan sesuai hukum ekonomi. Istilah saham gorengan erat kaitannya dengan pelaku pasar modal besar yang secara sengaja menjual pada harga teratas. Sehingga mereka masih memiliki peluang profit pada kondisi saham yang fluktuatif. Berikut ini, ciri-ciri saham gorengan supaya kamu lebih waspada.

Ciri-Ciri Saham Gorengan

Oknum di balik saham gorengan ini menawarkan harga yang sangat murah dan menjanjikan keuntungan besar. Hal-hal seperti ini harus menjadi perhatian kaum minlenial atau pemula yang akan berinvestasi saham. Semakin hari semakin banyak saham gorengan. Ada baiknya mengetahui ciri-ciri saham gorengan, yakni:

Masuk dalam Unusual Market Activity (UMA)

Saham gorengan biasanya memiliki harga yang sangat fluktuatif dan dalam tempo yang singkat. Harga saham bisa seketika naik hingga batas atas dan turun drastis. Dengan aktivitas tersebut, emiten tersebut akan masuk sebagai Unusua Market Activity (UMA). Jika sudah masuk dalam UMA, BEI akan memberikan teguran.

Nilai Transaksi Tidak Normal

Volume dan nilai transaksi harian saham lapis pertama selalu lebih besar antara saham lapis kedua dan ketiga. Jika saham lapis kedua dan ketiga lebih besar, kamu perlu mewaspadainya. Bisa saja saham tersebut merupakan saham gorengan. Kamu juga bisa melihat bid (antrean beli rendah) dan offer (antrean jual saham harga tinggi) saham. Biasanya pisusu bid dan offer saham gorengan berjumlah tipis.

Kredibilitas yang Buruk

Emiten saham gorengan biasanya memiliki citra yang buruk karena banyaknya suspense dari Bursa Efek Indonesia. Biasanya pemberian suspense karena emiten terlilit utang atau menjual saham dengan harga tidak normal dan mencurigakan. Jika Kamu melihat emiten kerap mendapat teguran BEI bisa jadi indikasi praktik ilegal. Kebanyakan perusahaan yang mengalami masalah akan memainkan pergerakan harga sehingga ternilai aktif.

Investor Susah Menganalisis

Dengan kredibilitass yang buruk, maka kinerja keuangan tidak setinggi kenaikan harga saham di pasar. Valuasi dan rasio keuangan saham gorengan terlalu tinggi atau tidak masuk akal jika dibandingkan dengan produk yang lain. Dengan catatan yang buruk, Kamu tidak dapat menganalisis portofolio tersebut. Perubahan menggunakan valuasi dua macam rasio yaitu harga saham per nilai buku dan rasio harga saham per laba.

Cara Menghindari

Tim sekuritas sebenarnya tidak merekomendasikan investor terlebih pemula untuk membeli saham gorengan. Bertransaksi pada bursa investasi ini diperlukan pengalamam dan rencana trading yang tepat. Aset tipe ini bukan digunakan untuk investasi jangka panjang karena akan memberikan kerugian cukup banyak. Pembelian saham gorengan hanya untuk jangka pendek dengan memerhatikan fluktuasi harga dalam setiap trading. Tips menyikapi transaksi agar tidak terjebak ebagai berikut:

Jangan Tergiur Rekomendasi

Sebagai investor pemula, sebaiknya jangan tergiur dan langsung percaya dengan rekomendasi di pasar saham. Masalahnya kerap investor pemula yang terjebak dalam iming-iming investasi berbahaya ini. Investor tetap menggnakan hati nurani dalam membeli atau menjual saham. Rekomendasi dari orang lain biasanya karena ingin mengambil keuntungan secara cepat dalam waktu yang singkat.

Bagi pelaku sahan baru, sebaiknya masuk ke saham ketika berada di level cut loss. Bagi investor pemula tetap mencermati fundamental emiten dan menganalisis saham yang dibeli. Cara ini bisa menjadi penentu apakah saham tersebut bisa sebagai investasi atau hanya trading. Jangan lupa untuk mengetahui perbedaan investasi dan trading, sehingga Kamu bisa memilih saham yang tepat.

Memantau Pergerakan Saham

Lakukan transaksi saham dengan disiplin dan terawasi. Jika merasa sudah mencapai keuntungan yang diinginkan, segera lakukan jual saham di pasar. Jika terjadi penurunan harga, terapkan aksi membatasi kerugian (cut loss). Berurusan dengan transaksi saham abal-abal, pastikan Kamu memantau bursa dan harganya setiap menit. Pergerakan kurva biasanya sangat cepat, usahakan terus memantau, sehingga ketika berbahaya Kamu bisa langsung melakukan cut loss. Jika mengalami penurunan yang dalam, segera jual dengan harga berapapun. Hal ini agar Kamu tidak terlalu mengalami kerugian.

Segera jual aset ketika Kamu tidak bisa mengandalkan saham tersebut dalam jangka panjang. Hentikan pembelian jika merasa eksistensi atau keberlangsungan perusahaan tidak pasti. Risiko memiliki saham gorengan sama besar dengan risiko membeli aset investasi yang lagi. Jika bertransaksi saham gorengan, Kamu akan memiliki posisi merah di portofolio. Hal ini menyebabkan menurunnya kejelian pasar dan membuat trader malas melihat portofolio Kamu.

Beri Porsi Kecil

Agar tidak mendapat risiko yang besar, alokasikan porsi saham menjadi kecil, misalnnya paling besar 10 persen dari portofolio yang Kamu miliki. Besaran tersebut relatif, mengingat masing-masing orang memiliki profil investasi, horizon investasi dan toleransi yang berbeda. Jaga nilai kepemilikan tidak besar, karena risiko saham gorengan sangat besar . Jika terpaksanya Kamu harus membeli, jangan terlalu banyak. Kamu harus menjaga Kesehatan portofolio saham.

Memulai mempelajari investasi dan informasi keuangan bisa kamu lakukan dengan mengunjungi website Qelola karena informasi didalamnya membahas tentang berbagai cara dan tips mengelola keuangan. Jangan lupa untuk download aplikasi Qelola di smartphonemu karena bisa kamu gunakan untuk kirim uang ke Malaysia – Indonesia dengan mudah dan pastinya aman. Kamu juga bisa melakukan layanan pembayaran seperti tagihan listrik, telepon, PDAM, BPJS dan masih banyak lagi.

Tags: debitur, investasi, keuangan, kreditur, saham, saham gorengan, Trading, Trading Saham