Kekerasan Verbal di Tempat Kerja Sering Terjadi, Waspadalah!

Meskipun kekerasan verbal tidak membekas, beberapa penelitian membuktikan jika korban kekerasan verbal tetap mengalami trauma psikologis yang mengkhawatirkan. Korban akan merasa kehilangan percaya diri, tidak ada artinya, dan rendah diri. Biasanya seseorang menjadi sasaran kekerasan verbal atau bullying karena ada pihak lain yang merasa terancam karena keberadaannya, seperti rajin dalam bekerja, lebih disukai, terampil dan cekatan.
Selain itu, kekerasan verbal juga bisa terjadi pada seseorang karena ada peluang yang terlihat untuk menyakiti orang lain. Kekerasan verbal akan semakin menjadi jika tidak ada saksi yang mau melapor atau dari pihak kantor sendiri tidak memberikan tindakan tegas pada oknum yang melakukan tindak kekerasan. Lingkungan yang tidak sehat di kantor menjadi pemicu utama terjadinya perundungan verbal antar teman kerja. Hal ini yang perlu menjadi dorongan semua pegawai untuk menciptakan lingkungan sehat di kantor serta dipelihara dengan baik.
Berikut beberapa kekerasan verbal yang harus kamu waspadai di tempat kerja, yaitu:
-
Terus-terusan Mengkritik

sumber: Pexels.com
Memberikan kritik pada seseorang adalah sikap yang baik, justru turut membantu orang lain untuk lebih baik. Tetapi jika kritikan tersebut kamu lakukan terus-menerus, kesannya justru hanya mencari-cari kesalahan orang lain saja. Kritik yang niatnya tidak membangun atau malah menunjukkan kelemahan orang lain menjadi kekerasan verbal. Dengan begitu orang yang mendapat kritikan tersebut merasa kehilangan percaya diri, baik dalam bekerja maupun bersosialisasi.
-
Menyalahkan
Menyalahkan orang lain menjadi salah satu bentuk kekerasan verbal yang kerap terjadi di tempat kerja. Seringnya, sikap menyalahkan itu banyak tidak disadari oleh banyak orang. Berbeda dengan memberikan kritikan yang membangun, menyalahkan justru menyudutkan orang lain. Bisa jadi, sebenarnya kesalahan yang terjadi bukan karena orang lain, tetapi karena pribadi itu sendiri. Hanya saja mereka menimpakan kesalahan pada orang lain untuk terhindar dari masalah.
-
Memanggil dengan Sebutan Khusus
Memanggil seseorang dengan sebutan khusus, bahkan mengarah ke sikap mengejek atau SARA banyak terjadi di lingkungan tempat kerja. Meskipun hanya gurauan hal tersebut sudah masuk ke dalam kekerasan verbal. Panggilah nama seseorang dengan namanya, bukan dengan sebutan khusus seperti si kuru, si lembek, si buluk, dan lainnya. Karena hal tersebut mampu menurunkan kepercayaan diri seseorang.
-
Mendominasi Percakapan
Kekerasan verbal lainnya meskipun terlihat sepele adalah mendominasi percakapan tanpa mau mengalah. Sebagai sesama teman di kantor, apalagi satu team (divisi) semua pegawai berhak mengeluarkan pendapat atau suaranya. Jika salah satu mendominasi percakapan, itu tidak baik. Terlebih menyela pembicaraan seseorang yang dirasa tidak disukai juga tidak baik. Sebaiknya Kamu hindari sikap-sikap tersebut.
-
Manipulasi
Kekerasan verbal yang juga terjadi di lingkungan tempat kerja yaitu manipulasi seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang dikehendakinya tanpa sadar. Biasanya seseorang yang mengatakan sesuatu, sehingga orang lain terdorong untuk mengerjakannya, tanpa sadar bahwa Kamu sudah mengendalikan pikirannya.
-
Memberikan Ancaman
Meski tempat kerja memberikan peluang untuk saling berkompetisi memberikan yang terbaik, lakukanlah dengan jujur, benar, dan gentle. Jangan memberikan ancaman-ancaman hanya untuk menurunkan kepercayaan diri atau kekuatan seseorang agar terlihat lemah. Ancaman di tempat kerja biasanya terjadi antara senior dan junior. Misalnya jika si junior tidak mau ikut menyelesaikan pekerjaan si senior, maka segala kebutuhannya di kantor akan dipersulit. Dan masih banyak yang lainnya.
-
Cuek
Mendiamkan seseorang atau cuek bisa menjadi kekerasan verbal, terlebih orang lain sedang membutuhkan pertolongan atau informasi. Dengan sikap cuek atau diam tersebut, artinya Kamu sengaja membuat orang lain merasa tidak berdaya. Contohnya, ada seorang rekan kerja yang membutuhkan informasi atau data mengenai pekerjaan di kantor dan Kamu diam saja, maka orang tersebut akan merasa tertekan dan kesulitan sendiri. Merasa bahwa dia hanya hidup sendiri atau merasa bahwa teman-temannya di kantor tidak sayang padanya.
Tanda-tanda Mengalami Kekerasan Verbal

sumber: Pexels.com
Meski tidak terlihat secara fisik, kekerasan verbal memberikan trauma pada psikologis seseorang. Beberapa tanda Kamu mengalami kekerasan verbal seperti:
-
Merasa kalah, sebesar apa pun usahamu untuk menyelesaikan masalah seseorang akan selalu berbicara atau mencari celah kesalahanmu. Sehingga kamu akan selalau merasa kalah.
-
Tidak percaya diri, kata-kata orang lain yang terus memberikan kritik atau kesalahan akan membuat dirimu tidak percaya diri untuk melakukan apa pun. Bahkan hanya untuk keluar rumah atau pergi ke kantor, Kamu akan merasa tidak pantas.
-
Merasa tertekan, seseorang yang terus-menerus memberikan kritikan bahkan tidak memberikan Kamu kesempatan untuk berbicara akan membuat perasaan tertekan.
-
Merasa menjadi bahan lelucon pada setiap kesempatan, baik sedang berkumpul dengan teman-teman di lingkungan rumah maupun di tempat kerja.
-
Mudah merasa takut dan malu, hal ini terjadi karena perkataan orang yang mungkin saja banyak menuduh atau mengomentari membuat Kamu tidak aman dan nyaman.
Kunjungi website Qelola karena informasinya akurat dan sesuai kebutuhanmu belajar terkait dunia kerja, TKI, kesehatan, pendidikan, wisata, cara dan tips mengelola keuangan. Jangan lupa untuk download aplikasi Qelola di smartphone
Tags: abuse, aplikasi, aplikasi qelola, BPJS, bullying, bursa kerja, Cari Kerja, cuti umum, fokus pekerjaan, hak karyawan, hak libur, hari libur, karyawan kontrak, karyawan tetap, kekerasan verbal, kekurangan, kelebihan, kemampuan, kerja, kerja luar negeri, keuangan, kirim uang, listrik, lowker, lowongan kerja, Malaysia, mengelola keuangan, PDAM, pekerja migran, perundungan, potensi, qelola, tagihan, telepon, TKI, transaksi keuangan, transfer uang, uang elektronik, WNI