Bagaimana Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan? Ini Jawabannya!

cara menghitung bpjs ketenagakerjaan

Bagaimana cara menghitung jumlah uang setoran yang dibayarkan perusahaan kepada BPJSTK (Jamsostek) setiap bulan untuk satu pekerja? Anda mungkin penasaran atau ingin tahu. Sebenarnya berapa persen dari gaji Anda yang dipotong perusahaan untuk membayar iuran bulanan BPJSTK? Jika Anda belum mengetahui cara menghitung BPJS Ketenagakerjaan, baca artikel ini hingga selesai.

Apabila Anda bekerja di perusahaan (PT), koperasi, asisten rumah tangga, café, restoran, bengkel, toko besar, atau tempat lainnya. Anda lebih dimudahkan karena akan didaftarkan program-program BPJS Ketenagakerjaan oleh pihak pemberi kerja. Pekerja atau karyawan tidak perlu repot mengurus pembayaran iuran bulanan BPJSTK. Mengapa? Sebab perusahaan atau majikanlah yang akan mengurus pembayaran iuran, dan Anda tidak perlu memusingkan bagaimana cara menghitung BPJS Ketenagakerjaan.

Satu lagi keuntungan yang akan didapat pekerja, yakni Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JJK) yang ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan atau pemberi kerja. Untuk Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP). Iurannya dibayar bersama antara perusahaan dan tenaga kerja. Sistem pembayarannya adalah memotong gaji beberapa persen.

Apabila Anda mendaftar BPJS Ketenagakerjaan lewat jalur Bukan Penerima Upah (BPU). Sistem ini berlaku untuk pekerja mandiri seperti nelayan, petani, tukang ojek, pedagang, penulis lepas, seniman, dan sejenisnya. Untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan versi BPU, pembayaran iuran dilakukan sendiri. Anda dapat melakukannya dengan datang langsung ke kantor BPJS, bank, gerai ritel, atau tempat lain yang ditunjuk.

Artikel ini hanya akan membahas besaran iuran untuk peserta BPJS untuk pekerja pada pihak lain. Dengan kata lain untuk karyawan perusahaan atau Anda yang bekerja pada majikan. Untuk peserta BPJS, besar iuran disesuaikan dengan gaji per bulan. Gaji tersebut sebelumnya telah didaftarkan atau dilaporkan oleh perusahaan atau majikan ke pihak BPJS Ketenagakerjaan. Cara menghitung BPJS Ketenagakerjaan adalah beberapa persen dari upah tiap bulan. Semakin besar upah, iuran yang disetorkan pun bertambah besar.

Skema Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan Masing-Masing Program

counting - Bagaimana Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan? Ini Jawabannya!

Sumber: recovery.org

Jaminan Hari Tua (JHT)

retired 1 - Bagaimana Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan? Ini Jawabannya!

Sumber: fool.com

Iuran program JHT adalah sebesar 5,7% dari gaji karyawan tiap bulan. Rinciannya adalah 3,7% dibayar oleh pemberi kerja atau perusahaan dan 2% dari upah tenaga kerja atau karyawan.

Contohnya, apabila memiliki gaji per bulan Rp1.000.000, maka iuran BPJS ketenagakerjaan Anda adalah sebesar Rp57.000. Jika dirinci, Rp37.000 ditanggung perusahaan dan Rp20.000 diambil dari gaji Anda sebagai pekerja.

Perlu Anda ketahui bahwa pengambilan BPJS Jaminan Pensiun hanya bisa dilakukan sekali. Apabila peserta BPJS meninggal, maka manfaat JHT diberikan kepada ahli waris. Ahli waris di antaranya adalah suami atau istri, cucu, anak, saudara kandung, mertua, atau pihak lain yang ditunjuk.

Jaminan Kecelakaan (JKK)

Besaran iuran JKK berada pada kisaran 0,24% hingga 1,74% dari gaji tenaga kerja tiap bulan. Iuran JKK ini ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan. Dengan kata lain, tidak ada pemotongan gaji dari karyawan.

Contoh cara menghitung BPJS Ketenagakerjaan JKK adalah sebagai berikut. Apabila gaji Anda per bulan adalah 1 juta. Maka iuran JKK Anda antara Rp2.400 hingga Rp17.400, namun iuran ini akan ditanggung perusahaan.

BPJS program JKK memberikan beberapa layanan kesehatan. Layanan tersebut berupa santunan uang transportasi, cacat, kematian, pemakaman, dan program kerja kembali.

Jaminan Kematian (JK)

Jaminan Kematian memiliki iuran sebanyak 0,30%  dari upah per bulan tenaga kerja. Jenis BPJS ini pun sepenuhnya dibayar oleh pemberi kerja atau perusahaan. Anda tidak perlu khawatir akan dipotong gaji.

Contoh cara menghitung iuran bulanan Jaminan Kematian adalah sebagai berikut. Seandainya gaji Anda 1 juta per bulan. Iuran JK Anda adalah Rp3.000 dan akan ditanggung oleh pemberi kerja.

BPJS program JK memberikan keuntungan kepada ahli waris apabila peserta meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Manfaatnya dapat meningkat melalui santunan sekaligus. Terdapat santunan berkala dan biaya pemakaman.

Jaminan Pensiun (JP)

Iuran yang harus dikeluarkan untuk program JP adalah 3% dari gaji tenaga kerja. Rinciannya adalah, 2% diberikan oleh perusahaan atau pemberi kerja. Sedangkan 1% diambil dari tenaga kerja.

Cara menghitung BPJS Ketenagakerjaan JP adalah sebagai berikut. Apabila Anda memiliki gaji 1 juta per bulan. Besaran iuran JP adalah Rp30.000. Rp20.000 dibayarkan oleh perusahaan, sedangkan Rp10.000 diambil dari pemotongan gaji Anda.

Itulah cara menghitung BPJS Ketenagakerjaan untuk beberapa program. Besanya iuran bergantung pada jumlah gaji Anda tiap bulannya.

Manfaat dan Tujuan Umum BPJS Ketenagakerjaan

extended health benefit 700x463 - Bagaimana Cara Menghitung BPJS Ketenagakerjaan? Ini Jawabannya!

Sumber: zenithphysio.com

Tujuan utama BPJS Ketenagakerjaan adalah untuk memberikan jaminan perlindungan sosial bagi pekerja di Indonesia. Melalui program-programnya, BPJS Ketenagakerjaan memberi kepastian perlindungan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Adanya perlindungan dan jaminan sosial tentu membuat pekerja lebih tenang dan merasa aman. Risiko akibat hal-hal tidak terduga bisa diminimalisir saat mendaftar BPJS.

Demikian pembahasan mengenai cara menghitung BPJS ketenagakerjaan. Bagi Anda yang saat ini sedang bekerja atau berada di luar negeri dan ingin melakukan pembayaran BPJS, Anda dapat menggunakan aplikasi Qelola. Dengan Qelola, transaksi Anda akan menjadi lebih mudah, cepat, dan aman.

Ingin lebih tahu lebih banyak tentang Qelola? Pelajari selengkapnya di sini.

Tags: ,