Tips Bijak Hadapi Perbedaan Budaya dan Agama di Luar Negeri

perbedaan budaya

Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri tentu saja menghadapi perbedaan-perbedaan budaya, agama, bahasa, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. Memang sebagian besar orang sudah terbiasa mempersiapkan diri sebelum migrasi dalam menghadapi perbedaan bahasa. Tetapi sedikit di antara mereka yang peduli pada perbedaan budaya dan agama. Padahal kegagalan dalam menghadapi perbedaan-perbedaan tersebut bisa mempengaruhi kondisi psikis para TKI. Seperti mudah frustasi, motivasi menjadi rendah, kehilangan daya juang, hingga susah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru dan berbeda di luar negeri. Situasi tersebut akan menyebabkan para TKI menjadi tidak nyaman saat bekerja atau beraktivitas lainnya. Pada akhirnya bisa menyebabkan kegagalan migrasi atau bahkan bisa berujung kematian. 

Jika tidak disiapkan dengan cermat sebelum berangkat dan tidak disikapi secara bijak saat sudah berada di luar negeri, maka perbedaan budaya akan menambah daftar panjang persoalan TKI di luar negeri. Agar hal tersebut tidak terjadi, berikut ini ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan agar lebih mudah dan siap dalam menghadapi perbedaan budaya di luar negeri.

Baca Juga: Lengkap! Begini Profil Budaya Penduduk Malaysia

Mencari Informasi Terkait Budaya di Luar Negeri

perbedaan budaya 1 - Tips Bijak Hadapi Perbedaan Budaya dan Agama di Luar Negeri

Sebelum Anda memutuskan untuk berangkat ke luar negeri untuk bekerja, pastikan Anda telah mencari informasi apa saja terkait budaya di negara tujuan Anda. Seperti di Malaysia, ada kebiasaan budaya Malaysia paling lazim yang perlu Anda ketahui.

  • Untuk menunjukkan rasa hormat, orang Malaysia memanggil semua orang yang lebih tua (kecuali yang sudah seumur kakek atau nenek) dengan sebutan bibi atau paman meskipun bukan saudaranya.
  • Ada istilah yang sudah lazim di Malaysia ketika acara dan upacara terlambat dimulai, “Waktu Malaysia, lah!”. Hal tersebut menggambarkan bahwa kebanyakan orang Malaysia tidak memandang waktu sebagai komoditas. Alhasil, mereka sangat longgar dan sering telat untuk menghadiri rapat atau janji bertemu.
  • Orang Malaysia tidak menyukai jalan kaki dan lebih memilih berkendara, sehingga lalu lintas di sana sangat padat. Selain itu, parkir dobel juga menjadi pemandangan yang lumrah. 
  • Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa pengendara Malaysia sering kali ugal-ugalan dan egois di jalan raya. Seperti tidak menyalakan indikator sinyal, tailgating (mengikuti kendaraan depan terlalu rapat), tidak taat hukum, hingga mengedipkan lampu depan.
  • Kebiasaan budaya yang ada di Malaysia adalah memberikan paket kecil berisi uang kepada tamu yang lebih muda di musim perayaan besar. Misalnya pada saat Tahun Baru China, Hari Raya Idul Fitri, dan Deepavali.
  • Karakter buruk lain yang diasosiasikan dengan sebagian orang Malaysia adalah ketidakacuhan mereka pada papan tanda atau peraturan publik yang ada.
  • Orang Malaysia biasanya membuka percakapan dengan bertanya kepada lawan bicaranya apakah mereka sudah makan. Malaysia memang memiliki budaya yang sangat food-centric
  • Orang-orang tidak sabaran di Malaysia terkenal suka memotong antrian saat ada kesempatan.
  • Kendati WC umum sangat banyak di sebagian besar lokasi di Malaysia, menemukan kertas toilet di WC umum adalah bonus. Jika Anda perhatikan, kebanyakan di luar WC umum akan ada bibi atau paman yang menjual paket kertas tisu toilet seharga 50 sen hingga RM1.

Cermat Sebelum Berangkat ke Luar Negeri

perbedaan budaya 2 - Tips Bijak Hadapi Perbedaan Budaya dan Agama di Luar Negeri

Seringkali faktor pendorong yang terlalu kuat seperti kemiskinan dan kebutuhan pekerjaan, dan faktor penarik yang terlalu menggiurkan seperti janji-janji gaji besar dan hidup nyaman, membuat seseorang kehilangan kecermatan dalam mempersiapkan diri saat akan berangkat ke luar negeri menjadi TKI. Padahal bermigrasi ke luar negeri pasti akan menghadapkan TKI pada perbedaan bahasa, agama, dan budaya. Biasanya, seseorang yang memasuki lingkungan baru dengan segala perbedaan yang ada, akan mengalami keterkejutan budaya atau cultural shock. Jika dibiarkan, keterkejutan tersebut bisa berupa ketegangan psikis, rasa kehilangan keluarga, penolakan orang atau nilai-nilai dan kebiasaan asing, hingga perasaan rendah diri dan tidak berdaya.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk lebih cermat dalam mempersiapkan diri sebelum berangkat ke luar negeri. Minimal, Anda harus mengantongi banyak informasi seputar budaya di negara tujuan Anda migrasi. Selain persiapan informasi, yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan mental. Jika persiapan informasi bisa Anda lakukan beberapa hari sebelum keberangkatan, persiapan mental harus Anda lakukan jauh sebelum itu. 

Bijak Saat Berada di Luar Negeri

perbedaan budaya 3 - Tips Bijak Hadapi Perbedaan Budaya dan Agama di Luar Negeri

Salah satu sikap bijak yang diperlukan saat Anda sudah berada di luar negeri adalah memahami dan menerima perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada harus dijadikan sebagai titik temu, titik gaul, dan titik persahabatan. Dengan begitu, perbedaan-perbedaan tersebut dapat dijadikan sebagai wahana untuk saling mengenal dan saling kerjasama. Jangan mengawali pergaulan dengan orang lain dalam lingkungan baru dengan tuntutan-tuntutan dari perspektif keyakinan Anda sendiri. Mulailah untuk memahami orang lain terlebih dahulu, agar Anda mudah dipahami oleh orang lain. Sikap seperti itu dikenal dengan istilah aturan emas atau the golden rule.

Menyadari, mengenal, hingga memahami perbedaan-perbedaan budaya yang ada merupakan hal terpenting. Karena setiap budaya memiliki keunikan dan karakteristiknya tersendiri yang harus diterima oleh semua pihak. Tingkatkan kepekaan budaya, bersikap terbuka terhadap perbedaan dan keterampilan dalam berkomunikasi, serta berinteraksi dengan layak dan tepat akan menjadi kunci kesuksesan Anda saat menjadi TKI di luar negeri, termasuk di Malaysia. Meskipun secara geografis Malaysia dekat dengan Indonesia, namun di antara keduanya pasti tetap memiliki perbedaan yang harus Anda sikapi secara bijak.

Sementara untuk keperluan transfer uang dan berbagai transaksi lainnya, Anda tidak perlu repot jika menggunakan aplikasi Qelola. Aplikasi ini sangat populer di Malaysia dan menjadi favorit para pekerja migran Indonesia. Anda bisa bergabung dengan para pengguna Qelola lainnya dengan cara mengunduh aplikasi Qelola di Google Play pada ponsel Anda. lakukan pendaftaran akun, lalu top-up saldo Qelola untuk memulai transaksi dengan praktis.

Tags: , , , , , , , , ,