Fakta Pekerja Migran Indonesia, Pahlawan Devisa Negara

Istilah Pekerja Migran Indonesia atau PMI mungkin tidak setenar Tenaga Kerja Indonesia. Namun demikian, istilah ini merupakan istilah yang digunakan dalam undang-undang terkait. Undang-undangnya sendiri disebut dengan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Jadi mungkin ada baiknya mulai sekarang istilah PMI lebih digunakan karena sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Secara definitif, pekerja migran Indonesia dapat dipahami sebagai orang yang menerima upah dengan bekerja di luar Indonesia atau di luar negeri. Tidak hanya orang yang bekerja di Malaysia saja misalnya, namun juga orang yang bekerja di negara-negara lain di seluruh dunia. Selama mereka merupakan warga negara Indonesia, maka mereka masuk dalam status PMI sesuai dengan undang-undang.

UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Dalam regulasi ini dijelaskan bahwa pekerja migran Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia. PMI juga meliputi orang yang bekerja pada pemberi kerja berbadan hukum, pemberi kerja perseorangan, dan sebagai awak kapal laut atau bidang perikanan lainnya.

Jika melihat definisi ini, maka pekerja migran tidak sekedar yang bekerja pada sektor informal saja seperti penata laksana rumah tangga, namun juga tenaga profesional lain yang bekerja di berbagai bidang. Jadi mungkin pada masa yang akan datang, kualitas pekerja migran yang bekerja di luar negeri juga akan terus naik, seiring meningkatnya kualitas pendidikan dan pelatihan di Indonesia.

Jumlah dan Tingkat Pendidikan PMI

Jika melihat statistik yang kini tersedia, memang tingkat pendidikan PMI yang bekerja di luar negeri masih didominasi oleh tingkat sekolah dasar ke bawah, sebanyak lebih dari 41%. Namun demikian, data statistik tahun 2019 tersebut mengalami penurunan daripada data tahun sebelumnya. Ini menandakan, meskipun sedikit, ada progres kualitas pekerja yang bekerja di luar negeri.

Tidak sedikit pula kemudian pekerja migran Indonesia yang sebenarnya adalah mahasiswa yang kuliah di luar negeri. Setelah lulus mereka mendapatkan tawaran bekerja di perusahaan yang sudah menjalin kerjasama dengan universitas tempat mereka berkuliah. Meski mungkin tidak lama, namun kontrak kerja yang diberikan bisa menjadi pengalaman menarik untuk mahasiswa Indonesia tersebut.

Tentu, harus ada penyesuaian berkas dan visa yang dilakukan. Visa pelajar yang tadinya dimiliki harus diganti dengan visa kerja, sehingga mahasiswa yang memutuskan bekerja di luar negeri tetap berstatus legal. Jika tidak dilakukan penggantian status visa, maka bisa saja warga Indonesia tersebut mendapatkan masalah karena menyalahi izin tinggal yang diberikan.

Jenis Pekerjaan yang Dijalani Warga Negara Indonesia

Menilik tingkat pendidikan yang masih mendominasi seluruh pekerja migran yang bekerja di luar negeri, mungkin tidak heran jika segmen pekerjaan yang juga berjumlah terbesar PMI-nya adalah sektor penata laksana rumah tangga. Namun demikian, jumlah ini disusul dengan pekerjaan lain seperti perawat, operator, pekerja perkebunan, serta teknisi hidrolik operator crane.

Melihat jenis pekerjaan yang cukup bervariasi ini, tentu dapat disimpulkan jika sebenarnya tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja di bidang profesional juga cukup besar. Kualitas pekerja migran Indonesia cenderung cukup disukai oleh pemberi kerja di luar negeri, sehingga mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan cukup menghasilkan banyak uang.

Permasalahan Pekerja Migran Asal Indonesia

Mungkin kesan ‘bermasalah’ akan sulit sekali hilang dari frasa tenaga kerja Indonesia atau pekerja migran Indonesia. Memang di media mainstream, banyak sekali kasus yang diungkapkan terkait dengan PMI. Mulai dari yang mengalami kekerasan, yang dituduh melakukan kejahatan, yang dihukum karena dianggap melanggar hukum, atau yang terpaksa harus dipulangkan karena tidak memiliki berkas yang lengkap.

Untuk mencegah terjadinya hal ini, sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa lakukan. Mulai dari mengikuti prosedur legal yang sudah ditetapkan dan dijamin oleh pemerintah, pemahaman hukum dan aturan yang berlaku di negara tujuan, hingga bekerja sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani. Beberapa langkah sederhana ini nampaknya sepele memang, namun benar-benar dapat mengurangi potensi masalah yang mungkin Anda temui ketika bekerja di luar negeri.

Baca Juga : KBRI Kuala Lumpur Atasi Masalah TKI Ilegal

Bekerja di luar negeri tidak hanya karena sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia, namun juga didorong oleh keinginan mencari pengalaman baru dalam hidup. Tidak sedikit pula pekerja migran Indonesia yang kemudian sukses di luar negeri setelah bekerja selama beberapa tahun, dan bahkan membuka usaha sendiri yang tentu saja lebih mendatangkan keuntungan.

Memahami definisi dan aturan yang berlaku seputar pekerja migran Indonesia bisa jadi langkah awal yang tepat untuk Anda yang ingin bekerja di luar negeri. Pastikan semua prosedur dijalani dengan benar, semua berkas sudah legal dan valid, serta menjalankan pekerjaan sebaik mungkin. Jika Anda memerlukan layanan remitansi untuk pengiriman uang, Anda bisa menggunakan layanan Qelola. Layanan Qelola saat ini telah dapat memfasilitasi Anda untuk pengiriman uang dari Malaysia ke Indonesia. Unduh aplikasinya di sini, dan semoga sukses di luar negeri!

 

Tags: Buruh Migran Indonesia, cara membuat visa kerja, Kedutaan Besar, kerja di luar negeri, kerja di malaysia, Kerja Jadi TKI, Kesempatan kerja, Konsulat Jenderal, Masalah TKI, mencari kerja, Mencari Pekerjaan, Pekerja Asing, pekerja migran indonesia, Perusahaan Asing, Remitansi, TKI, transfer uang, visa kerja, Wawancara Kerja, Wawancara Sukses, Wawancara TKI