Ingin Lolos Tes Medical Check Up Untuk TKI? Cek di Sini

Sebagai salah satu syarat untuk bisa bekerja di luar negeri tentu saja yang paling penting adalah kondisi kesehatan Anda. Setiap perusahaan yang akan anda lamar pasti meminta Anda untuk melakukan tes medical check up atau tes kesehatan. Tes kesehatan ini wajib dilakukan oleh para calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan bekerja di luar negeri. TKI yang akan diberangkatkan harus benar-benar sehat dan tidak sedang mengidap penyakit tertentu oleh karena itu hal ini sangat penting untuk dilakukan, Medical check up untuk TKI sudah menjadi ketentuan yang wajib ditaati untuk semua calon TKI, karena jika para calon TKI tidak sehat atau saat tiba di luar negeri dalam keadaan sakit, maka pemerintah negara tujuan yang bersangkutan berhak untuk memulangkan kembali para TKI ke Indonesia.

Hasil tes kesehatan untuk TKI ini selain penting untuk diri Anda sendiri, hasilnya juga akan berpengaruh dengan diterima atau tidaknya Anda di negara tujuan Anda bekerja.

Lalu apa saja tes pengecekan kesehatan yang harus dilakukan oleh para TKI? Tes kesehatan untuk TKI ini umumnya disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan kondisi kesehatan sebelumnya. Berikut serangkaian prosedur pemeriksaan yang sering disyaratkan untuk tes medical check up untuk para TKI.

Tes Medical Check Up untuk TKI

1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan

Pemeriksaan riwayat kesehatan merupakan tahap awal dari serangkaian medical check up untuk TKI yang akan dijalani. Ada beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh dokter kepada para calon TKI dalam pemeriksaan ini, diantaranya adalah:

• Riwayat kesehatan calon TKI, termasuk gangguan kesehatan yang pernah diderita.
• Riwayat kesehatan keluarga.
• Daftar riwayat operasi.
• Alergi terhadap obat atau makanan tertentu.
• Keluhan kesehatan yang mungkin sedang dialami.
• Gaya hidup yang dijalani saat ini.

2.    Pemeriksaan Tanda Vital

Selain pemeriksaan riwayat kesehatan, tes kesehatan untuk TKI ini juga akan dilakukan pemeriksaan tanda vital, seperti:

• Suhu tubuh. Rata-rata suhu tubuh normal manusia adalah 36-37 derajat celcius.
• Tekanan darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi apakah pasien menderita hipertensi atau hipotensi. Tekanan darah normal adalah 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.
• Frekuensi pernapasan. Pernapasan normal berkisar antara 12-20 kali per menit.
• Frekuensi denyut jantung. Denyut jantung normal adalah 60-100 kali per menit.

3.    Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik juga merupakan salah satu medical check up untuk TKI yang harus dilakukan selain penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Para calon TKI juga akan melakukan beberapa pemeriksaan terhadap sejumlah bagian tubuh, diantaranya adalah:

• Pemeriksaan kepala dan leher.
• Pengetesan paru.
• Pemeriksaan jantung.
• Pemeriksaan perut.
• Pengecekan kulit.
• Pemeriksaan saraf.

4.    Pemeriksaan Laboratorium 

Medical check up untuk TKI juga dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel darah, urine, dan tinja. Ketiga sampel ini akan dianalisis berdasarkan penampilan fisik, zat kimia yang terkandung, dan hasil dari uji mikropik dengan mikroskop.

5.    Foto Rontgen dan USG

Foto Rontgen dan USG sangat sering dilakukan dalam medical check up untuk TKI. Dengan melakukan foto Rontgen dan USG maka gambar bagian dalam tubuh akan terlihat secara detail. Hasil Rontgen dan USG menunjukan kondisi organ dalam tubuh, seperti paru, jantung, hati, ginjal, pankreas, usus, dan kandung kemih, serta mendeteksi infeksi atau peradangan yang mungkin terjadi pada organ tubuh.

6.    Elektrokardiografi

Elektrokardiografi adalah salah satu jenis medical check up untuk TKI yang dilakukan untuk melihat aktivitas listrik pada jantung dan mendeteksi gangguan jantung yang mungkin saja Anda alami. Dokter akan menempelkan sekitar 12-15 elektroda di bagian dada, lengan, dan tungkai pasien. Selama pemeriksaan, pasien akan dibaringkan di atas meja, sementara mesin elektrokardiografi akan merekam aktivitas jantungnya. Elektrokardiografi ini terkadang juga dilakukan ketika pasien melakukan aktivitas, seperti berjalan atau berlari di atas treadmill.

7.    Tes Buta Warna

Ishihara adalah tes buta warna yang paling umum digunakan. Biasanya para calon TKI akan diminta untuk menyebutkan angka berwarna yang disisipkan di antara titik-titik warna lainnya. Tes buta warna biasa dilakukan dalam serangkaian tes kesehatan untuk TKI. Beberapa perusahaan mungkin mengharuskan pekerja atau calon pekerjanya untuk melakukan tes buta warna.

Setelah melakukan serangkain medical check up untuk TKI di atas maka Anda tinggal menunggu hasilnya.  Hasil tes kesehatan tersebut biasanya bisa diperoleh dalam waktu beberapa hari atau minggu. Setelah hasil medical check up Anda keluar, dokter akan menjelaskan tentang kondisi kesehatan Anda dan kemudian akan beritahukan apakah para TKI tersebut lolos untuk bisa diberangkatkan ke negara penempatan kerja atau tidak.  Dokter juga akan memberikan saran untuk menjaga kondisi kesehatan Anda berdasarkan hasil tes tersebut.

Jika Anda telah dinyatakan lolos tahap medical check up untuk TKI, maka jangan lupa untuk mulai mempersiapkan diri. Perlu dicatat, selama menjalani kehidupan sebagai TKI di luar negeri, Anda tetap perlu menjaga tubuh dan keuangan Anda tetap sehat. Anda bisa mulai menggunakan aplikasi keuangan semacam Qelola untuk membantu Anda mengatur keuangan di luar negeri nantinya. Anda bisa menggunakan aplikasi  Qelola untuk melakukan transfer ke Indonesia, membayar berbagai macam tagihan semacam bayar BPJS, pajak, maupun listrik. Anda tinggal mendownload aplikasinya melalui smartphone Anda dan mempelajari fiturnya secara mudah.

 

 

Tags: aplikasi qelola, kesehatan, lolos tes kesehatan, medical check up, mengatur keuangan, qelola, tes buta warna, tes kesehatan, TKI