Arthritis: Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Arthritis disebut juga sebagai radang sendi merupakan kondisi ketika salah satu atau lebih sendi di tubuh mengalami peradangan. Hal itu menyebabkan sendi terasa nyeri, menjadi sulit digerakkan, dan kaku. Radang sendi seringkali dialami oleh orang dengan usia di atas 65 tahun. Meski begitu, sikap waspada tetap penting sebab arthritis bisa menyerang siapa saja tidak peduli usia atau jenis kelamin seseorang.
Kamu bisa melakukan upaya pencegahan agar tidak terkena radang sendi. Bagi yang terlanjur mengalaminya, telah ada pengobatan yang bisa dijalani. Pemahaman tentang seluk beluk arthritis menjadi sangat penting untuk semua orang termasuk penyebab dan cara mengatasinya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya!
1. Jenis Arthritis dan Penyebabnya

Sumber: unsplash.com
Arthritis yang dialami pada masing-masing orang bisa berbeda jenis dan penyebabnya. Jenis radang sendi terbagi menjadi 5. Masing-masing penyebabnya berbeda sehingga penanganannya juga berbeda. Berikut ini merupakan jenis arthritis serta penyebabnya.
- Osteroarthritis disebabkan penipisan dan kerusakan tulang rawan.
- Rheumatoid arthritis disebabkan oleh penyakit autoimun.
- Septic arthritis disebabkan infeksi bakteri, jamur, atau virus.
- Reactive arthritis disebabkan adanya peradangan di lokasi tubuh lain, biasanya pemicunya adalah infeksi bakteri di saluran kemih.
- Gout arthritis disebabkan penumpukan kristal asam urat di dalam sendi.
2. Gejala Arthritis
Saat seseorang mengalami radang sendi, seringnya bisa dideteksi sejak dini. Hal itu dikarenakan akan terasa berbagai tanda dan gejala yang umum pada pasien. Beberapa gejala arthritis yang umumnya dialami, yaitu:
- Gerakan sendi menjadi terbatas.
- Sendi terasa nyeri dan kaku bahkan ketika tidak digerakkan sama sekali.
- Pembengkakan pada sendi.
- Peradangan di dalam dan sekitar sendi.
- Kulit di sekitar sendi menjadi kemerahan dan hangat.
- Mengalami atrofi otot yaitu mengecilnya ukuran otot di sekitar sendi.
- Kekuatan otot di sekitar sendi menurun.
3. Diagnosis Arthritis

Sumber: unsplash.com
Untuk memastikan seseorang mengalami arthritis, maka dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, diagnosis tepat bisa diambil oleh dokter. Berbagai tahapan pemeriksaan tersebut meliputi:
- Tanya jawab dengan pasien seputar gejala yang muncul serta riwayat kesehatannya.
- Pemindaian USG, rotgen, CT Scan, dan MRI untuk mendeteksi radang.
- Analisis cairan sendi untuk mengecek adanya infeksi atau tidak.
- Tes darah guna memastikan penyebab radang sendi.
- Arthrocentesis digunakan mengecek tanda infeksi pada sendi.
4. Komplikasi yang Mungkin Timbul
Arthritis yang perlu penanganan dan pengobatan secara serius. Apabila tidak tertangani dengan baik, radang sendi bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Berbagai komplikasi yang mungkin timbul karena kondisi radang sendi yang kamu alami, yaitu:
- Gangguan kecemasan hingga depresi.
- Kelainan bentuk tangan atau kaki.
- Gangguan tidur.
- Penurunan produktivitas.
- Osteoporosis.
- kematian jaringan tulang (osteonecrosis).
5. Pengobatan Arthritis

Sumber: unsplash.com
Tujuan pengobatan yaitu untuk mengatasi penyebabnya serta meringankan gejala yang dirasakan. Selain itu, dengan pengobatan yang tepat, fungsi sendi pasien bisa diperbaiki sehingga dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara normal. Pilihan pengobatan pada radang sendi ada beberapa, yaitu:
- Pemberian obat-obatan seperti obat nyeri atau antiperadangan.
- Fisioterapi untuk memperkuat gerak otot di sekitar sendi.
- Operasi untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang sudah rusak parah. Operasi hanya disarankan jika metode pengobatan lainnya tidak berhasil.
6. Cara Mencegah Arthritis
Jangan sampai menyesal jika sudah mengalami radang sendi. Jagalah kesehatan tubuhmu sejak sekarang. Kondisi radang sendi bisa dicegah dengan beberapa upaya. Berikut ini cara untuk mencegah mengalami radang sendi.
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung kondrotin sulfat dan asam lemak omega-3 seperti ikan laut dan timun laut.
- Menjaga berat badan agar tetap ideal.
- Olahraga secara teratur.
- Berusaha untuk selalu aktif dan rajin bergerak.
- Saat duduk atau berdiri sebaiknya menjaga postur tubuh dengan benar.
- Khusus untuk penderita autoimun, infeksi, dan asam urat perlu melakukan kontrol rutin ke dokter sebab risiko terkena radang sendi lebih tinggi.
7. Faktor Risiko Arthritis
Radang sendi memang bisa menyerang siapa saja. Akan tetapi, terdapat faktor-faktor tertentu yang menyebabkan seseorang menjadi lebih rentan terkena arthritis. Berikut ini merupakan faktor risiko tersebut.
- Para lansia terutama yang sudah memasuki usia di atas 65 tahun.
- Ada riwayat cedera pada sendi.
- Penderita obesitas.
- Sering melakukan aktivitas berat yang menggunakan sendi.
- Jenis kelamin laki-laki lebih berisiko terkena jenis radang sendi berupa gout arthritis.
- Adanya riwayat penyakit autoimun, infeksi, atau asam urat.
Apabila kamu mengalami berbagai gejala seperti yang telah dijelaskan di atas, sebaiknya segera membuat janji temu dengan dokter. Kamu bisa melakukan pengecekan lebih lanjut agar hasilnya bisa dipastikan. Diagnosis secara mandiri sangat tidak disarankan sebab meski gejalanya sama bisa saja penyakit yang diderita berbeda. Kamu bisa menggunakan asuransi BPJS Kesehatan untuk meringankan biaya berobat atau bahkan gratis.
Asuransi BPJS Kesehatan merupakan program wajib dari pemerintah untuk masyarakat. Agar bisa digunakan, pastikan kamu membayar tagihan BPJS secara rutin tiap bulannya. Gunakan aplikasi Qelola untuk mempermudah pembayaran BPJS. Selain itu, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk membayar tagihan lain seperti listrik, PDAM, serta mengirim uang dari Malaysia ke Indonesia tanpa tambahan biaya, lho! Yuk, unduh aplikasi Qelola di Google Play Store segera.
Tags: arthritis, Asuransi BPJS, asuransi kesehatan, biaya pengobatan, bpjs kesehatan, cara mencegah arthritis, diagnosis arthritis, faktor risiko arthritis, gejala arthritis, jenis arthritis, komplikasi arthritis, pengobatan arthritis, penyakit arthritis, penyakit radang sendi, penyebab arthritis, radang sendi