Simak Budaya Kerja di Malaysia yang Perlu Diketahui TKI

Malaysia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bagaimana dengan budaya kerja di Malaysia? TKI atau buruh migran perlu mengetahui bagaimana budaya kerja yang terjadi Malaysia. Tidak hanya sekadar siap tenaga dan mental tetapi juga perlu mengenali tentang budaya saat bekerja di sana.

TKI pun banyak dicari oleh pengusaha maupun masyarakat umum. Mereka mengakui kehebatan kinerja TKI. Bahkan tak sedikit perusahaan yang mencari TKI agar bekerja di sana. Ada kesempatan bagus TKI bisa bekerja di Malaysia. Tentu saja para TKI juga harus punya bekal pengalaman kerja dan memiliki usaha keras.

Pengertian

Budaya kerja adalah konsep yang mengatur tentang proses berpikir, kepercayaan, serta perilaku karyawan yang didasarkan pada prinsip dan ideologi suatu organisasi. Konsep tersebut mengatur bagaimana setiap pekerja berinteraksi satu dengan yang lain. Selain itu juga, bagaimana perusahaan atau organisasi berfungsi. Budaya yang muncul di perusahaan ini melibatkan sumber daya manusia (SDM).

Budaya di suatu perusahaan, perkantoran ataupun organisasi ini tercipta dari kumpulan  asumsi-asumsi dasar. Ada proses penyesuaian, komunikasi hingga cara memecahkan masalah. Budaya kerja berhubungan dengan mentalitas para karyawan. Nantinya juga akan mempengaruhi suasana kerja para karyawan.

Berikut Budaya Kerja yang Perlu Diketahui TKI

Suka Lembur

TKI atau buruh migran perlu tahu bahwa salah satu hal yang terjadi adalah lembur. Berdasarkan survei dari AIA Vitality, ditemukan hasil bahwa warga Malaysia bekerja rata-rata 15 jam lebih lama daripada seharusnya dalam sepekan. Artinya para pekerja ini lembur sekitar 2-3 jam per harinya. Jumlah rata-rata lembur di Malaysia ini melebihi jam kerja orang Singapura, Australia dan Hong Kong.

Mereka bekerja keras, menjalani gaya hidup tidak sehat, dan tentu saja tertekan. Kerap lembur bekerja lama kelamaan akan berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental. Pekerja di perusahaan perlu mengetahui apakah ada kompensasi jika lembur. Jangan sampai menyesal karena merasa diperbudak. Perhatikan baik-baik berapa kompensasi lembur diterima setiap bulannya.

Gaji para pekerja yang diberikan oleh pemberi kerja biasanya terdiri atas komponen: gaji pokok + uang makan + transportasi + tunjangan + insentif. Jika ada uang lembur maka akan ditambahkan pada gaji yang terima oleh pekerja setiap bulannya. Tentu saja ada hitungan waktu minimal lembur kerja yang akan ditetapkan masuk gaji.

Jam Pulang Kerja

Setiap pekerja pastinya ingin lekas pulang ke rumah dan segera beristirahat. Meskipun lembur bisa dikatakan biasa dan wajar demi segera menyelesaikan pekerjaan tetapi kadang kala membuat seseorang banyak kehilangan waktu bersama keluarga. Bahkan, waktu untuk istirahat dan me time berkurang. Rupanya, budaya kerja di Malaysia ini harus diketahui pula oleh TKI.

Pulang kerja tepat waktu atau (on time) akan menjadi hal tidak mudah dilakukan. Pekerja di Malaysia jarang bisa menikmati pulang tepat waktu. Pasalnya, pekerja diminta untuk mencurahkan tenaganya untuk bekerja. Pekerja pun harus mengorbankan waktu untuk pulang melebihi jam kerja. Jika kamu bekerja di Malaysia jangan berharap bisa lekas pulang dan melakukan sesuatu yang diinginkan dengan leluasa. Banyak pekerja yang masih akan bertahan di kantor melebihi jam kerja.

Pekerjaan akan Terus Ada

Bersiap-siaplah agar untuk menerima banyak tugas pekerjaan dari atasan. Saat kamu berhasil mengerjakannya dengan cepat maka akan ada pekerjaan yang datang lagi. Apalagi jika ada klien yang meminta ada revisi dan dikerjakan dalam waktu singkat. Bisa jadi seharusnya pekerjaan dirampungkan seminggu tiba-tiba harus selesai dalam waktu 3 hari. Warga Malaysia pun sudah paham bicara tentang pekerjaan hampir mustahil bisa diselesaikan dengan cepat dan bisa bersantai.

Politik di Kantor

Salah satu cara untuk menciptakan suasana maupun budaya kerja yang kondusif adalah komunikasi. Namun, tak dapat dipungkiri ada politik di kantor. Hal ini bukan rahasia lagi bahwa setiap tempat kerja di mana saja ada politik yang dilakukan oleh orang-orang berpengaruh. Jika terjadi persaingan yang tidak sehat tentu saja akan membuat suasana atau budaya kerja menjadi tidak kondusif. Namun, salah satu kunci untuk meminimalisir masalah ini adalah menciptakan komunikasi yang jujur, ada feedback, saling bekerja sama untuk menyelesaikan suatu masalah.

Jika tercipta kelompok yang solid dan berkomunikasi dengan baik akan menciptakan suatu budaya kerja yang positif. Bagi TKI yang berniat bekerja di Malaysia, perlu membekali diri dengan skill berkomunasi, kerja sama, dan tentunya harus bisa berbahasa asing. Minimal mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Seiring berjalannya waktu tinggal di Malaysia, kamu juga perlu memahami bahasa setempat meskipun tidak beda jauh dengan bahasa Indonesia.

Pintar Mengelola Keuangan

Setelah mendapatkan gaji setiap bulannya, maka para pekerja terutama TKI harus pintar-pintar mengelola keuangan. Jangan sampai usaha dan jerih payah yang dilakukan selama sebulan habis dengan percuma. Padahal ada banyak kebutuhan pribadi selama tinggal di Malaysia. Kamu juga perlu memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan keluarga di Malaysia maupun di tanah air. Saat bekerja di luar negeri secara tidak langsung dituntut untuk hidup hemat. Ada uang yang dikirimkan untuk keluarga, ditabung, maupun dana darurat. Belum lagi jika memiliki cicilan tempat tinggal maupun kendaraan.

Saat ini sudah ada aplikasi khusus yang akan membantu TKI dalam mengelola keuangan selama berada di Malaysia. Ada aplikasi Qelola yang berguna untuk melakukan berbagai transaksi yang uang secara online. Kamu bisa mengirim atau transfer uang dari Malaysia ke Indonesia dengan aman dan biayanya murha. Keunggulan lainnya, kamu bisa menyelesaikan berbagai urusan bayar tagihan cukup lewat handphone saja. Kamu bisa bayar tagihan air, bayar listrik, BPJS hingga beli pulsa. Segera unduh aplikasi Qelola sekarang juga lewat PlayStore. Segera nikmati aneka kemudahan transaksi keuangan yang lebih cepat.

Tags: bekerja di malaysia, budaya kerja, budaya kerja di Malaysia, cara mengelola keuangan, syarat kerja di luar negeri, tenaga kerja indonesia, TKI