Penting! 7 Hak Tenaga Kerja Ini Wajib Kamu Ketahui

Saat menjadi karyawan dalam suatu perusahaan, kamu memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalankan dengan seimbang. Jika sudah melaksanakan kewajiban sebagai karyawan dengan baik maka kamu layak mendapatkan hak yang sepadan. Namun, apakah kamu sudah benar-benar tahu apa saja yang menjadi hak tenaga kerja tersebut?

Jika belum, maka hal ini harus diperhatikan agar kamu tidak dirugikan sebagai karyawan. Sebenarnya, peraturan yang berkaitan dengan hak-hak tenaga kerja sudah diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan yaitu UU Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Sebelum membahas tentang apa yang menjadi hak karyawan, kamu juga harus tahu hak-hak apa saja yang dimiliki oleh perusahaan.

Perusahaan tempat kamu bernaung berhak atas hasil kerja karyawan, mengatur karyawan, serta melakukan pemutusan hubungan kerja/ PHK pada pekerja yang melanggar aturan. Nah, selanjutnya kamu harus memahami apa yang menjadi hakmu di dalam perusahaan. Informasinya bisa kamu baca melalui artikel berikut ini.

Apa Saja yang Menjadi Hak Tenaga Kerja?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa hak tenaga kerja sudah diatur oleh pemerintah. Bahkan, hal tersebut sudah tertuang di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan yaitu UU Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Demi kenyamanan bersama, pahami apa saja yang menjadi hak tenaga kerja berikut ini.

• Hak Mendapatkan Upah

Memperoleh upah yang layak atau sesuai dengan hasil kerja adalah hak tenaga kerja yang paling utama. Setelah menuntaskan berbagai tugas dan pekerjaan dari perusahaan, upah harus segera dibayarkan sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak kerja yang sudah disetujui bersama. Hal-hal mengenai hak perolehan upah sudah tertulis di Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 30. Bunyi dari pasal tersebut adalah sebagai berikut:

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan,termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

• Hak Menjalani Jam Kerja yang Sesuai

Perusahaan tidak boleh semena-mena dalam mengatur jam kerja karyawannya. Aturan jam kerja karyawan bahkan sudah diatur sedemikian rupa dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 pada pasal 77 Ayat 2. Apabila perusahaan menjalankan sistem kerja dengan pedoman Undang-Undang Ketenagakerjaan tersebut maka ada dua opsi dalam waktu kerja di suatu perusahaan.

Perusahaan menerapkan 6 hari kerja dalam 1 minggu dengan rincian 7 jam kerja per hari atau 5 hari kerja dalam 1 minggu dengan detail 8 jam kerja dalam sehari. Jika jam kerja yang kamu miliki melebihi ketentuan tersebut seharusnya kamu mendapat upah lembur.

• Hak Diperlakukan dengan Adil

Mendapat perlakuan yang berbeda atau  tidak adil di perusahaan mungkin saja bisa terjadi, padahal hal tersebut tidak diperbolehkan karena sudah diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan. Pada pasal 5 dan 6 UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 sudah dijelaskan bahwa tiap-tiap karyawan dalam perusahaan berhak mendapatkan kesempatan dan  perlakuan yang sama tanpa adanya diskriminasi di dalam perusahaan.

• Hak Memperoleh Jaminan Sosial dan K3

Perusahaan yang menjalankan peraturan sesuai dengan UU Ketenagakerjaan pastinya akan memperhatikan soal jaminan sosial dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) karyawannya. Sebab hal tersebut merupakan bagian dari hak tenaga kerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Untuk saat ini, pemenuhan hak jaminan sosial dan K3 karyawan diberikan dengan cara mendaftarkan tiap karyawan menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: Pekerja Harus Tahu, Ini Pentingnya dan Jenis Perlindungan Tenaga Kerja

• Hak Berpartisipasi dalam Anggota Serikat Tenaga Kerja

Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 pasal 104 dan Nomor 21 tahun 2000 tentang serikat kerja tertulis bahwa tiap-tiap karyawan dalam perusahaan berhak membentuk atau menjadi anggota dari serikat tenaga kerja.

Melalui serikat tenaga kerja, setiap pekerja akan mendapatkan jaminan keselamatan, kesehatan, moral, kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai dengan harkat, martabat berdasarkan norma serta nilai keagamaan dan kemanusiaan.

• Hak Cuti Karyawan

Karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan berhak mendapatkan cuti kerja diluar hari libur. Pemberian cuti kerja umumnya bisa didapatkan setelah karyawan tersebut sudah bekerja setidaknya satu tahun dalam perusahaan tersebut. Jumlah hari cuti yang bisa kamu nikmati adalah 12 hari sesuai dengan yang tertulis di Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 pasal 79.

• Hak Khusus Bagi Pekerja Wanita

Di dalam aturan Undang-Undang Ketenagakerjaan ada beberapa pasal yang mengatur tentang hak-hak khusus untuk pekerja perempuan. Hak-hak tersebut meliputi pemberian cuti menstruasi, cuti hamil, cuti melahirkan, cuti keguguran, hak mendapat biaya persalinan, dan hak menyusui.

Lamanya cuti dan kisaran biaya persalinan yang diberikan perusahaan tiap-tiap perusahaan pastinya berbeda. Namun jika perusahaan tidak menjalani aturan tersebut sesuai prosedur Undang-Undang Ketenagakerjaan, kamu punya hak untuk menuntutnya.

Baca juga: Pahami Kewajiban dan Hak Pekerja Ketika di Negara Asing

Demikian informasi tentang hak tenaga kerja di dalam perusahaan yang harus kamu tahu. Pastikan kamu mengetahui berbagai hak karyawan tersebut agar tidak dirugikan oleh perusahaan. Selain kritis terhadap aturan tenaga kerja, kamu juga harus bisa mengatur keuangan dengan baik. Salah satu cara untuk bisa melakukannya adalah dengan menginstal aplikasi Qelola.

Qelola merupakan aplikasi keuangan online yang punya banyak fitur-fitur menarik di dalamnya. Melalui aplikasi Qelola kamu bisa bayar tagihan listrik, air, dan BPJS dalam satu aplikasi. Selain itu kamu juga bisa beli pulsa, kuota internet, bahkan transfer uang dari Malaysia ke Indonesia lho! Segera unduh aplikasi Qelola disini, dan nikmati kemudahan dalam melakukan berbagai transaksi keuangan langsung dari smartphonemu.

Tags: hak tenaga kerja, Macam hak tenaga kerja, UU Ketenagakerjaan