Cek Hoax Dulu, Pastikan Informasi Covid-19 Valid

Cek Hoax

Era digital kini memungkinkan informasi beredar dalam hitungan menit. Jika dulu perlu berhari-hari agar surat yang dikirim sampai ke luar negeri, kini hanya dengan memencet tombol send pada e-mail, surat elektronik terkirim kurang dari 10 detik. Tidak hanya itu, citizen journalism juga berkembang dengan cepat seiring dengan menguatnya jaringan internet. Artinya, semua orang bisa berperan secara langsung sebagai pemberi sekaligus penyebar informasi pertama. Hal itu menyebabkan mudahnya berita palsu menyebar. Kamu pun perlu cek hoax terlebih dahulu sebelum percaya pada sebuah informasi.

Hoax merupakan sebutan untuk berita bohong yang disebarkan melalui berbagai media. Tingkatan hoax pun bermacam-macam, namun hampir semuanya memberikan dampak negatif. Tidak jarang, dampak tersebut bisa membahayakan nyawa banyak orang. Misalnya, ada berita bahwa meminum larutan antiseptik bisa membuat tubuh kebal dari penyakit. Jika ada yang langsung percaya dan melakukannya, tentu membahayakan sebab bisa menyebabkan kematian.

Saat Covid-19 menjadi pandemi global, informasi yang cepat membantu penanganan dan pencegahan menjadi lebih baik. Hanya saja, hoax  yang tersebar pun tidak kalah cepat. Tanpa literasi digital yang baik, orang bisa saja dengan mudah terhasut hoax. Untuk mencegah terjadinya salah informasi terutama yang berkaitan dengan Covid-19, kamu bisa melakukan beberapa tips berikut ini dalam melakukan cek hoax.

1. Periksa sumber berita: kredibel atau tidak? 

linkedin sales solutions UK1N66KUkMk unsplash - Cek Hoax Dulu, Pastikan Informasi Covid-19 Valid

Sumber: unsplash.com

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk cek hoax adalah memeriksa sumber beritanya. Perhatikan alamat situsnya, jika bukan situs resmi maka sebaiknya tidak 100% percaya. Apabila informasi didapatkan melalui pesan grup, cari sumber asli berita tersebut. Informasi terkait Covid-19 sangatlah banyak dan seringkali hanya pendapat dari bukan ahli yang tidak bisa dipercaya. Jika sumber berita tidak kredibel maka kemungkinan hoax.

2. Jangan mudah tertipu dengan judul yang provokatif

Judul berita yang provokatif seringkali membuat orang dengan gampang ikut menyebarkan berita tanpa mengecek faktanya terlebih dulu. Hal tersebut turut serta meningkatkan penyebaran hoax. Kamu perlu belajar menahan diri saat melihat judul provokatif. Pastikan isi beritanya terlebih dulu dengan membaca seksama hingga selesai. Lakukan langkah cek hoax lainnya secara menyeluruh, untuk memastikan informasi yang didapatkan 100% benar.

Kini semakin banyak judul berita sengaja dibuat provokatif agar orang mau membacanya. Padahal isinya bisa saja berbeda dari judul. Contoh judul provokatif: Rumah Sakit Tipu Pasien, Asma Dikira Covid. Judul semacam itu sarat akan multi tafsir dan hoax. Fakta beritanya memang ada dokter yang salah melakukan diagnosis, dan hal tersebut telah dikonfirmasi. Hanya saja, judul berita yang provokatif dan masyarakat yang tidak cek hoax bisa mengira bahwa banyak rumah sakit berbohong tentang pandemi Covid-19.

3. Pastikan faktanya memang benar

markus winkler cS2eQHB7wE4 unsplash - Cek Hoax Dulu, Pastikan Informasi Covid-19 Valid

Sumber: pixabay.com

Berita palsu terkait Covid-19 bisa sangat membahayakan sebab erat hubungannya dengan kesehatan dan keselamatan jiwa. Meski sumber berita sudah dipastikan, namun kamu perlu memeriksa fakta berita. Hal itu penting untuk cek hoax pada informasi yang tersebar. Ada berita bahwa seseorang sembuh dari Covid-19 setelah mengonsumsi kunyit, sehingga ada asumsi bahwa kunyit bisa dijadikan obat alami melawan Covid-19. Sumber berita berasal dari sebuah situs yang kredibel. Kamu tetap perlu mengecek faktanya, apakah memang benar kunyit efektif menyembuhkan Covid-19 atau kasus tersebut hanya kebetulan saja.

4. Jika berita mengandung foto, periksa keasliannya 

reinhart julian WxM465oM4j4 unsplash - Cek Hoax Dulu, Pastikan Informasi Covid-19 Valid

Sumber: unsplash.com

Gambar adalah daya tarik tersendiri untuk banyak orang. Berita pun sering kali dilengkapi gambar agar lebih menarik dan meyakinkan. Sayangnya, gambar atau foto bisa menjadi sumber hoax. Untuk mencegah salah informasi, kamu perlu memastikan keaslian foto atau gambar tersebut. Misalnya ada berita tentang vaksin Covid-19 yang membuat ratusan orang tewas di salah satu daerah. Pastikan bahwa foto tersebut asli (bukan editan) dan memang merupakan foto berkaitan dengan berita yang disampaikan.

5. Cobalah ikut serta grup diskusi anti-hoax

Media sosial seperti Facebook telah melahirkan berbagai grup diskusi anti-hoax. Beberapa yang bisa dijangkau seperti Forum Anti Fitnah Hasut dan Hoax (FAFHH), Grup Sekoci, Fanpages Indonesia Hoaxes, dan Grup Indonesia Hoax Buster. Kamu bisa mengikuti salah satu di antaranya. Manfaat grup diskusi tersebut cukup banyak.

Kamu bisa bertanya tentang berita yang didapat, apakah hoax atau tidak. Anggota grup akan membantu melakukan cek hoax. Selain itu, kamu juga bisa membaca klarifikasi orang lain tentang beragam berita yang dicurigai hoax. Kamu pun bisa memberi kontribusi langsung dengan membantu membeberkan fakta yang kamu miliki terhadap sebuah berita hoax.

 

Agar tidak mudah terhasut hoax, tingkatkan literasi digital diri sendiri. Kamu juga perlu melakukan konfirmasi berulang kali jika berita tersebut terasa janggal. Di era serba cepat ini, jangan mudah percaya pada sesuatu. Ingatlah untuk saring sebelum sharing, ya! Selain hoax, mulai marak terjadi penipuan secara digital. Untuk itu kamu perlu berhati-hati saat menggunakan berbagai aplikasi di ponsel.

Aplikasi Qelola sudah dipastikan terpercaya, legal, dan memberi banyak manfaat dalam membantu mengurus kebutuhan finansialmu. Kini kamu bisa kirim uang luar negeri tanpa tambahan biaya. Kamu pun bisa membayar tagihan bulanan menggunakan aplikasi Qelola seperti BPJS, PDAM, listrik, dan lain sebagainya. Tunggu apalagi? Segera unduh aplikasi Qelola di Google Play Store secara gratis!

Tags: , , , , , , , , , , , ,