Berita Hoax Bikin Stres, Saring Dulu Sharing Kemudian!

Tujuan utama penyebar berita hoax adalah provokasi yang akhirnya memicu kericuhan. Kasus berita palsu marak terjadi pada hampir semua negara dengan dampak yang bermacam-macam. Hal ini menjadi salah satu kelemahan dari kecanggihan teknologi yang berkembang tidak bersamaan dengan literasi yang baik. Akibatnya, banyak berita palsu yang justru membuat orang percaya karena orang lebih tertarik dengan sesuatu yang ditampilkan dengan heboh. Ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu simak sebagai upaya antisipasi penyebaran berita hoax, apa saja?
Sumber Konten

sumber: Freepik.com
Selalu, selalu dan selalu pastikan dari mana sumber konten berita yang kamu dapatkan. Kamu bisa memulai dengan melihat dan mengamati cantuman link yang ada. Situs berita yang resmi memiliki domain [dot]com, [dot]net, [dot]org, [dot]co, [dot]my dan [dot]com[dot]my untuk domain negara Malaysia. Domain situs yang tidak menggunakan kata tersebut bisa dikatakan tidak resmi dan berpotensi menyebarkan berita hoax. Tak hanya berisi berita palsu, domain dari situs yang tidak resmi juga berpotensi melakukan phising atau pencurian data pribadi ketika kamu melakukan klik pada link tersebut. Link yang sudah terprogram untuk mengambil data bisa membawa virus yang mampu merusak perangkat yang kamu gunakan. Untuk itu, hati-hati dalam bertindak agar tidak terburu-buru menekan lampiran link yang ada dalam pesan berita.
Judul Berita

sumber: Pexels.com
Judul berita yang sensasional dan provokatif adalah lahan basah yang membuat banyak orang terjerumus. Umumnya kejadian ini menimpa para orang tua yang sudah tidak cermat membaca pesan dan tidak mengikuti perubahan teknologi. Orang tua mudah untuk terperangkap jebakan karena mereka hanya fokus pada judul yang fantastis. Ciri khas berita hoax adalah memiliki judul yang cenderung frontal menyebutkan sesuatu atau pihak tertentu dan berlebihan. Ketika kamu mendapat sebaran berita, pastikan untuk melihat bagaimana judulnya tertulis. Berita resmi memiliki judul yang menarik tanpa berlebihan dalam penyajian. Judul berita yang provokatif muncul karena pembuat berita ingin kamu memiliki persepsi yang sama dengan dia, sehingga terprovokasi untuk menyebarkan ke orang lain.
Periksa Konten

sumber: Unsplash.com
Konten berita bisa berisi foto atau video yang terbuat secara digital. Visual digital ini sangat mudah untuk diubah, direkayasa, dimanipulasi dan dibuat sedemikian rupa. Tujuannya sama untuk provokasi orang lain supaya bertindak. Alangkah baiknya kamu selalu memeriksa kebenaran dan keaslian konten dengan melakukan kroscek menggunakan platform lain seperti Google Image untuk menghindari menerima berita hoax. Jika kamu merasa konten tersebut benar pun jangan buru-buru untuk melakukan sharing sebelum ada informasi resmi yang menyatakan kebenaran berita tersebut.
Kroscek Sebelum Sebar

sumber: Pexels.com
Selalu berpikir rasional dan logis ketika mendapatkan berita dari seseorang. Bisa saja orang lain yang mengirimkan berita ke kamu ternyata termakan dengan berita hoax yang ia dapat. Lakukan kroscek dengan bertanya atau mencari tahu terlebih dahulu agar berita palsu bisa berhenti di kamu. Bandingkan berita yang kamu dapatkan dengan berita yang kamu cari sendiri dengan topik yang serupa. Usahakan untuk jangan mudah percaya pada berita yang orang lain kirimkan. Mulailah menjadi pengguna sosial media yang cerdas dengan memilih dan memilah informasi yang kamu terima dan konsumsi.
Sanksi Hukum

sumber: Freepik.com
Saat ini, sudah banyak negara memberikan sanksi kepada seseorang yang secara sengaja menyebarkan berita hoax dan penipuan melalui media sosial. Tak main-main, hukuman dan denda yang akan diterima cukup besar dan bisa dipenjara karena diatur dalam Undang-Undang. Hal ini guna mengurangi praktik penyebaran berita palsu yang merugikan banyak pihak. Malaysia sebagai negara yang turut membuat sanksi hukum terhadap penyebar hoax memiliki jumlah denda yang cukup tinggi. Denda terberat pada seseorang yang secara sengaja menyebarkan berita palsu sebesar 500 ribu ringgit atau setara dengan 1,7 miliar rupiah. Bahkan, admin grup Whatsapp bisa masuk ke penjara jika terbukti menyebarkan informasi palsu dan penipuan. Berhati-hatilah jika kamu bertugas sebagai admin grup WA.
Pribadi yang cerdas pastilah bisa mengenali apa yang ia butuhkan. Kamu juga bisa menjadi seperti itu dengan memulai menggunakan situs-situs resmi untuk mencari informasi agar terhindar dari berita hoax yang menyesatkan. Kunjungi website Qelola karena informasi didalamnya terbukti akurat dan resmi tanpa tipu-tipu untuk kebutuhanmu belajar terkait TKI, kesehatan, pendidikan, wisata, cara dan tips mengelola keuangan. Jangan lupa untuk download aplikasi Qelola di smartphonemu karena bisa kamu gunakan untuk transaksi keuangan Malaysia – Indonesia dengan mudah dan pastinya aman. Kamu juga bisa memanfaatkan layanan pembayaran seperti tagihan listrik, telepon, PDAM, BPJS dan masih banyak lagi.
Tags: aplikasi qelola, berita hoax, berita palsu, BPJS, kesehatan, keuangan, kirim uang, konten, listrik, Media Sosial, mengelola keuangan, PDAM, pendidikan, provokasi, qelola, sosial media, tagihan, telepon, TKI, transaksi keuangan, transfer uang, Wisata, WNI