Cara Cerdas Meninggalkan Jejak Digital Tanpa Resah

jejak digital - Cara Cerdas Meninggalkan Jejak Digital Tanpa Resah

Era digital mampu membuat hidup lebih mudah. Dengan adanya internet, orang mampu berkomunikasi, bekerja dan mencari informasi dengan lebih sederhana. Disisi lain, maraknya pengunaan internet telah menghasilkan jejak digital jauh lebih banyak dibandingkan dari waktu sebelumnya. Hal ini terjadi karena penggunaan smartphone jauh lebih berkembang sampai 2,32 miliar pengguna dari seluruh dunia.

Jejak digital akan semakin sulit hilang apabila konten yang diunggah telah viral. Memang setiap media sosial memiliki fitur untuk menghapus unggahan. Namun setiap konten yang telah beredar, bisa saja telah disimpan oleh seseorang. Dan hal ini akan semakin diperparah apabila bukti ini kembali diunggah di kanal media sosial lain. Tentu penyebarannya akan semakin tak terkontrol lagi.

Bagi kamu yang ingin mencari pekerjaan, baik di dalam maupun luar negeri seperti TKI, memperhatikan jejak digital ini sangat penting sekali. Jangan sampai peluang kamu bekerja hilang begitu saja karena rekam jejak di Internet yang menunjukkan kepribadian kamu.

Agar tehindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, yuk berkenalan dengan jejak digital.

Apa Itu Jejak Digital?

jejak 2 700x465 - Cara Cerdas Meninggalkan Jejak Digital Tanpa Resah

sumber : pexels

Jejak digital atau digital footprint, adalah tapak data yang tertinggal setelah kamu beraktivitas di internet. Kegiatan seperti mengirim email, mengunjungi sebuah website, hingga posting sesuatu di media sosial sudah cukup untuk meninggalkan digital footprint.

Digital footprint dibagi menjadi dua jenis, pasif dan aktif. Jejak digital pasif adalah data yang ‘ditinggalkan’ tanpa sadar oleh pengguna ketika berselancar di dunia maya.

Sementara jejak digital aktif adalah data atau informasi yang dengan sengaja diunggah oleh seseorang ke dunia maya. Mengirimkan email adalah salah satu contoh dari jejak digital jenis ini. Karena kebanyakan orang menyimpan email secara online, pesan yang dikirimkan lewat email ini cenderung akan tersimpan dalam jangka waktu yang lama.

Namun jejak digital aktif yang paling populer saat ini tentulah blog dan media sosial. Setiap kicauan yang dikirimkan ke Twitter, setiap update status yang dipublikasikan lewat Facebook, dan setiap foto yang diposting ke Instagram adalah jejak digital aktif.

Hal ini harus disikapi dengan bijaksana. Pasalnya, jejak yang ditinggalkan di dunia maya merupakan informasi yang dapat menggambarkan kepribadianmu. Bila tidak segera dikelola, banyak orang tidak bertanggung jawab yang bisa menyalahgunakannya.

Bahaya dari Jejak Digital

stress 700x468 - Cara Cerdas Meninggalkan Jejak Digital Tanpa Resah

sumber : pexels

Sejatinya, di era modern ini, setiap orang pasti pernah meninggalkan jejak digital. Entah itu di media sosial maupun platform lainnya.

Pengguna bisa secara aktif mempublikasikan informasi sensitif terkait pekerjaan dan kehidupan mereka dengan membagikannya pada blog pribadi.

Atau, pengguna mungkin secara pasif, seringkali tidak sengaja, menyumbangkan metadata mereka pada layanan yang sering digunakan.

Contohnya seperti menyebarkan alamat IP perangkat mereka, menampilkan perilaku penjelajahan di search engine, dan loyalitas pada layanan yang bisa melacak informasi pengguna.

Masalahnya, masih banyak orang yang belum sadar mengenai risiko berbahaya yang bisa hadir dengan meninggalkan informasi sensitif tersebut.

Memangnya, apa saja sih bahaya yang dapat ditimbulkan dengan menyisakan digital footprint? Berikut pemaparannya.

  1. Digital exposure

Risiko berbahaya pertama yang dapat ditimbulkan jejak digital adalah digital exposure. Istilah satu ini mengacu pada akses bebas yang didapatkan orang-orang tak bertanggung jawab pada data-datamu. Hal ini bisa menyebabkan kerugian yang cukup parah. Seperti pencurian identitas atau tindakan kriminal lainnya.

  1. Phishing

Risiko berikutnya yang bisa timbul karena tidak berhati-hati dengan digital footprint merupakan kegiatan phishing. Serangan manipulatif ini bisa membahayakan pengguna dengan membobol data-data penting mereka, seperti rekening ATM atau berbagai file berharga di tempat kerja.

Biasanya, tindakan kriminal ini bisa terjadi karena penyerang sudah mendapatkan informasi sensitif korban yang tertinggal di internet.

  1. Reputasi profesional

Tahukah kamu? Bahwa menurut hasil riset Career Builder pada tahun 2017 silam, hampir 70% perusahaan di Amerika Serikat menggunakan media sosial untuk melirik profil pencari kerja?

Ya, di era global ini, rekruter akan memerhatikan pola hidup serta kepribadian kandidat berdasarkan aktivitas mereka di media sosial.

Hal ini bisa membahayakan pekerja bila mereka tidak mengelola digital fooprint nya dengan benar. Jika perusahaan menemukan aktivitas yang dirasa kurang sesuai dengan kultur mereka, reputasi profesional si kandidat bisa tercoreng.

Baca juga : Ingin Diterima Kerja? Awasi Jejak Digital Kamu

Cara Mengelola Jejak Digital

happy 700x467 - Cara Cerdas Meninggalkan Jejak Digital Tanpa Resah

sumber : pexels

Seperti yang sudah di jelaskan, meninggalkan jejak digital merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari di era modern ini. Tetapi, meskipun demikian, masih ada beberapa cara efektif untuk mengelolanya. Penasaran bagaimana cara terbaik untuk mengatur nya? Berikut adalah pemaparannya sesuai teori Rasmussen:

  • Hindari penyebaran data-data penting, seperti alamat rumah, rekening ATM, atau nomor handphone di internet.
  • Buatlah password yang kuat untuk tiap akun media sosialmu.
  • Jangan post sesuatu yang sifatnya terlalu personal.
  • Gunakan layanan pelindung data pada device
  • Cari namamu sendiri di Google dan hapus semua informasi sensitif yang kamu temukan.

Selain mempelajari berbagai tips agar agar bijak mengelola digital footprint, kamu juga harus ingat, bahwa masalah keuangan adalah yang paling sensitif dan rawan pencurian data dalam dunia digital. Salah pilih aplikasi keuangan, justru akan membuat jejak digitalmu dalam bahaya.

Oleh karena itu pilihlah aplikasi keuangan online secara aman tanpa meninggalkan jejak digital yang merugikan. Gunakan aplikasi Qelola untuk memudahkan berbagai transaksi keuanganmu. Melalui aplikasi Qelola kamu bisa bayar tagihan listrik, air, dan BPJS dalam satu aplikasi. Selain itu kamu juga bisa beli pulsa, kuota internet, bahkan transfer uang dari Malaysia ke Indonesia lho! Segera unduh aplikasi Qelola disini, dan nikmati kemudahan dalam melakukan berbagai transaksi keuangan langsung dari smartphonemu.

Tags: , , , , , , , , ,