Kuliah Kedokteran, Yakin Benar-Benar Panggilan Jiwa Anda?

Kuliah kedokteran, hingga saat ini masih dipandang sebagai salah satu bidang perkuliahan yang prestisius. Tidak hanya karena biayanya yang cukup tinggi, namun juga prospek kehidupan bagi lulusannya yang menjanjikan. Tujuan yang mulia serta status sosial yang tinggi di mata masyarakat juga tak dapat dipungkiri jadi daya tarik bidang kuliah yang spesifik ini.

Namun tahukah Anda, jika kuliah kedokteran tidak sekedar mendaftar, kuliah, lulus, dan bekerja saja? Faktanya, secara praktis kuliah yang satu ini jauh lebih kompleks. Etika profesi, tanggung jawab moral, kesiapan mental calon dokter, dedikasi, serta panggilan jiwa, harus benar-benar sinkron dan berpadu sehingga proses kuliah dapat dijalani dengan baik dan menghasilkan lulusan berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

Tidak Sekedar Ingin, Tapi Juga Panggilan Jiwa

Mengambil kuliah di bidang ini tidak hanya bisa dilakukan dengan modal keinginan saja, tapi juga harus atas panggilan jiwa untuk mengabdi. Calon mahasiswa yang ingin mengambil kuliah kedokteran harus memiliki alasan kuat, mengapa ingin menjadi dokter dan belajar pada bidang ini. Alasan ini nantinya akan menjadi pegangan selama proses belajar, sehingga motivasi tetap bisa terjaga.

Proses perkuliahan yang menanti tidaklah mudah. Banyak tahapan yang harus dilalui, banyak praktek yang harus dijalani, serta tentu saja banyak hal yang tidak terduga menanti selama proses perkuliahan berjalan. Belum lagi jika harus praktek di lapangan secara langsung, bisa saja mahasiswa harus berhadapan dengan situasi kritis yang menuntut kecepatan berpikir serta kemampuan mengambil keputusan di saat mendesak.

Semua ini memerlukan motivasi yang sangat kuat, agar tetap dapat bertahan dan terus melanjutkan proses belajar. Jangan sampai ketika sudah memutuskan untuk masuk ke kuliah kedokteran, motivasi hilang dan menghentikan proses perkuliahan yang dijalani. Tentu ini akan jadi kerugian besar, dari segi waktu maupun finansial.

Biaya yang Tidak Sedikit

Salah satu bentuk dedikasi yang harus ditunjukkan adalah bahwa kuliah kedokteran akan memerlukan dukungan finansial yang besar. Bukan karena praktek kecurangan, namun memang diperlukan biaya besar untuk menjalani setiap tahap perkuliahan yang ada. Mulai dari pengadaan materi ajar, pengadaan alat dan bahan untuk kuliah praktek, hingga untuk melakukan program magang guna mendapatkan pengalaman langsung di lapangan.

Perangkat kesehatan yang diperlukan untuk melakukan praktek memiliki harga yang tidak murah, dan harus ditanggung oleh mahasiswa. Untuk itu, biaya yang dikeluarkan tentu tidak akan sedikit. Maka tak heran jika kemudian profesi dokter sendiri menjadi salah satu profesi dengan standar gaji paling tinggi, sebab prosesnya juga memerlukan usaha dan sokongan dana yang tidak sedikit.

Seleksi Ketat untuk Bisa Masuk Kuliah Kedokteran

Karena bidang ini berkaitan dengan keselamatan orang banyak, maka proses seleksi yang dilakukan juga terbilang menjadi salah satu proses seleksi perkuliahan paling ketat yang diadakan. Peserta seleksi dituntut untuk memiliki banyak kemampuan dan standar yang tinggi agar dapat mendapatkan bangku di perkuliahan tersebut.

Tentu, kecerdasan yang tinggi menjadi syarat utama karena apa yang akan dipelajari pasti merupakan bidang yang sulit dan kompleks. Jika tidak dibekali dengan kecerdasan yang tinggi, maka mungkin saja calon mahasiswa tidak akan dapat lolos pada tahapan seleksi masuk perkuliahan.

Jika calon mahasiswa ingin benar-benar masuk dan menjalani kuliah kedokteran, sangat disarankan agar melakukan persiapan sedini mungkin. Semakin lama waktu persiapan yang dilakukan, maka semakin besar pula kesempatan untuk diterima pada universitas yang diinginkan.

Memilih Universitas yang Tepat

Tidak sedikit universitas yang menawarkan program kuliah kedokteran, baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk menentukan pilihan, akan diperlukan banyak variabel dan faktor yang dipertimbangkan. Misalnya saja, ketika ingin menjadi mahasiswa di salah satu universitas di Malaysia yang terkenal dengan program studi kedokteran, maka banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Harus dipastikan kualitas dan standar nilai yang ditetapkan oleh universitas pilihan sudah sesuai dengan kemampuan calon mahasiswa agar dapat memperbesar kesempatan diterima. Selain itu, persiapan tempat tinggal, biaya hidup, dan lain sebagainya juga tak boleh lupa dipertimbangkan karena akan berdampak langsung pada jalannya proses belajar selama di luar negeri.

Baca Juga: Fokus Studi Seni Kuliner di Malaysia, Ini Rekomendasinya! 

Memang memilih kuliah kedokteran sebagai fokus studi di perguruan tinggi adalah keputusan besar yang memiliki konsekuensi besar pula. Ini mengapa, banyak persiapan yang harus dilakukan, baik dari sisi kecerdasan otak serta kesiapan mental dari calon mahasiswa sendiri. Namun demikian, profesi dokter yang hingga saat ini masih menjanjikan gaji yang tinggi dirasa bisa jadi pelecut utama dari segi finansial. Tentu selain itu lulusan jurusan ini juga tetap wajib memiliki skill dan panggilan jiwa untuk mengabdi. Nah, ketika nantinya sudah lulus dan menjadi dokter dengan penghasilan tinggi, jangan lupa untuk mengirimkan sebagian kepada keluarga yang ada di Indonesia. Layanan Qelola siap membantu untuk mengirimkan uang dengan cepat dan biaya murah. Unduh aplikasinya di sini, dan semoga diterima di universitas yang diinginkan!

 

Tags: Biaya Hidup Pelajar Malaysia, biaya kuliah, Biaya Kuliah Di Malaysia, Biaya Kuliah Malaysia, Faktor Memilih Universitas, Kampus Malaysia, Kuliah Kedokteran, Kuliah Malaysia, Mahasiswa Malaysia, Memilih Universitas, Pendidikan Malaysia, Remitansi, transfer uang, universitas swasta malaysia, Universitas Terbaik