5 Alasan Keluar Kerja secara Profesional, Penting untuk Karir

Bekerja pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan setiap orang. Namun ada kalanya, pekerjaan yang dilakukan sudah dirasa tidak sesuai lagi. Ada saja alasan keluar kerja yang kemudian dikemukakan, dan tidak jarang alasan tersebut terasa sangat personal dan kurang etis secara formal. Misalnya saja, Anda merupakan salah satu orang yang ingin berhenti kerja, memberikan alasan profesional akan terasa lebih baik dan terkesan lebih resmi bukan?

Tidak dapat dipungkiri memang, alasan untuk keluar dari satu pekerjaan benar-benar berasal dari diri Anda sendiri. Rasa tidak nyaman pada lingkungan kerja, masalah dengan rekan kerja, hingga merasa bahwa perusahaan tidak lagi memberikan apa yang Anda cari. Alasan ini bisa disampaikan dengan cara yang baik, sehingga hubungan profesional dan citra Anda sebagai pekerja juga akan tetap terjaga.

Lalu bagaimana cara menyampaikan alasan keluar kerja yang ideal dan tetap bersifat resmi? Anda berada di artikel yang tepat, karena Anda bisa melihatnya pada daftar di bawah ini.

Ketidakjelasan Jenjang Karir sebagai Alasan Keluar Kerja

Alasan yang satu ini merupakan alasan yang tepat jika Anda tidak melihat adanya potensi jenjang karir yang Anda harapkan dari perusahaan. Idealnya setiap pekerja ingin memiliki karir yang baik dan progresif, jika dalam waktu tertentu pekerjaan dan kemampuan tidak berkembang, sudah sewajarnya jika Anda merasa tak lagi cocok di tempat kerja tersebut.

Secara profesional, hal ini juga bisa disampaikan sebagai alasan yang masuk akal. Mengingat memang tidak semua tempat kerja memberikan jenjang karir pada posisi yang ditawarkan, maka rasanya tidak berlebihan jika Anda menyampaikan alasan keluar kerja yang satu ini kepada atasan atau bagian HRD.

Perkembangan Budaya Perusahaan yang Tak Lagi Cocok

Sebuah perusahaan dalam skala apapun akan terus tumbuh dan berkembang. Jika dua hal ini tidak terjadi, dapat dipastikan perusahan tersebut tidak lagi akan melakukan terobosan atau ekspansi bisnis, sehingga perusahaan akan stagnan. Pada setiap fase perkembangan perusahaan ini, terdapat pergeseran budaya dan iklim perusahaan.

Meski kedua hal ini akan berubah secara perlahan, namun bisa saja Anda merasa tak nyaman pada kondisi yang baru. Anda bisa menyampaikan pada atasan bahwa Anda tak lagi merasa cocok dan bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja yang sekarang. Secara profesional, Anda juga berhak memiliki tempat kerja yang dapat memenuhi apa yang Anda perlukan bukan?

Terdapat Hal yang Tidak Sesuai dengan Kontrak, dan Merugikan

Kontrak kerja dibuat sebagai kesepakatan antara Anda dan pemberi kerja, mengenai deskripsi pekerjaan, waktu kerja, benefit yang didapatkan, hingga gaji atau kompensasi yang diberikan perusahan. Idealnya pekerjaan yang Anda lakukan akan berdasar pada kontrak kerja ini. Jika ada yang tidak sesuai, dan merugikan, Anda memiliki alasan keluar kerja yang cukup solid.

Hal seperti itu bisa disebut sebagai pelanggaran kesepakatan, yang mana dapat menjadi alasan kuat mengapa Anda ingin keluar kerja. Tentu, pelanggaran ini sifatnya merugikan, seperti pekerjaan yang melebihi deskripsi dalam berkas kontrak, atau gaji dan benefit yang jauh lebih kecil nilainya dari yang tertera pada kontrak kerja.

Fokus Berumah Tangga

Ada kalanya seorang pekerja yang sudah menikah dan membangun rumah tangga memerlukan waktu yang lebih fokus untuk mengurus urusan yang satu ini. Tidak ada salahnya juga jika Anda kemudian mengajukan resign dari pekerjaan dengan alasan ingin lebih fokus pada rumah tangga yang tengah dibangun.

Biasanya perusahaan akan secara otomatis menyetujui permintaan Anda jika alasan yang diajukan adalah keluarga. Ada kalanya jika Anda sudah menjadi aset berharga untuk perusahaan, perusahaan akan menawarkan kompensasi atau keringanan dalam waktu tertentu. Namun demikian jika keputusan untuk keluar sudah bulat, Anda tak perlu memikirkan tawaran ini.

Pengembangan Bisnis atau Melanjutkan Sekolah

Dua alasan klasik ini sangat sering digunakan untuk pekerja yang merasa sudah jenuh dengan pekerjaan yang dilakukannya dan segera ingin keluar. Alasan pengembangan diri menjadi satu alasan kuat yang biasanya sulit untuk dihindari oleh perusahaan. Selama Anda tidak terikat kontrak kerja yang membebani, alasan ini bisa dipakai sebagai alasan keluar kerja yang bagus.

Lagipula jika memang benar Anda akan melakukan pengembangan bisnis sendiri atau melanjutkan sekolah, tujuannya cukup jelas, yaitu untuk mengembangkan potensi diri Anda lebih jauh. Perusahaan yang baik tidak akan menghalangi Anda untuk urusan yang satu ini.

Baca Juga: Cara Mengurus Visa Kerja ke Malaysia untuk Calon TKI

Memiliki alasan keluar kerja yang cukup profesional dapat memberikan citra yang baik pada karir yang Anda miliki. Terlebih ketika berada di luar negeri, alasan dan cara Anda keluar dari pekerjaan akan menjadi pertimbangan bagi tempat kerja yang baru dalam menerima Anda bekerja. Jika Anda merupakan pekerja di Malaysia, atau TKI, selalu pastikan setiap pengiriman gaji kepada keluarga di Indonesia berjalan efektif. Untuk hal ini, Anda bisa mempercayakan pada Qelola, layanan remitansi real-time yang bisa membantu Anda mengirimkan uang. Dengan biaya ekonomis, Qelola siap memberikan pelayanan terbaiknya. Unduh aplikasinya di sini!

 

Tags: Alasan Keluar Kerja, Alasan Resign, Berhenti Kerja, Berkas Pelengkap, Dokumen Kerja, Kesempatan kerja, lamaran kerja, Lamaran Kerja Luar Negeri, lowongan kerja, Pekerjaan Di Malaysia, pekerjaan TKI, Syarat Berkas, Syarat Berkas Kerja, Syarat Kerja, Syarat Umum Lamaran Kerja, TKI