Ingin Diterima Kerja? Awasi Jejak Digital Anda

jejak digital di media sosial

Bagi Anda yang ingin melamar sebuah pekerjaan, baik dalam negeri maupun luar negeri sebagai TKI, Anda harus berhati-hati dengan media sosial. Media sosial atau medsos secara diam-diam selalu mencatat setiap aktivitas Anda di dunia maya. Jika jejak yang Anda tinggalkan baik-baik saja, mungkin tidak akan masalah. Namun, jika jejak digitalnya buruk? Berhati-hatilah.

Apa itu jejak digital? jejak digital adalah arsip, data, riwayat, atau profil perilaku digital yang dapat dicari dan dibagikan. Contohnya, antara lain, upload video di YouTube, memberikan komen di berbagai media sosial termasuk blog, menjadi Facebooker, mencuit di Twitter, skyping, kirim email, kirim attachment, bahkan sampai riwayat pencarian di Google.

Jenis Jejak Digital

menghapus jejak digital EKRUT - Ingin Diterima Kerja? Awasi Jejak Digital Anda

Jejak digital terbagi menjadi dua, dilihat dari cara bagaimana suatu kegiatan digital menghasilkan jejak. Ia adalah pasif dan aktif.

  • Pasif merupakan jejak yang tidak sengaja ditinggalkan. Tidak ada tindakan aktif yang dilakukan si pemilik jejak dalam menghasilkan jejak digital itu. Contoh dari jejak digital pasif ialah rekaman linimasa Google Maps. Segala tujuan, rute, maupun titik-titik yang dikunjungi, terekam oleh Google Maps. Perekaman tujuan maupun rute dilakukan tanpa ada tindakan aktif si pemilik jejak digital untuk memberikannya.
  • Aktif merupakan segala jejak digital yang tercipta atas peran aktif si pengguna. Ini misalnya termuat dalam segala unggahan atau pembaruan status di media sosial. Serta segala e-mail yang dikirim pemilik secara sadar mereka menciptakan jejak digitalnya sendiri.

Sifat Jejak Digital

pexels photo 237708 - Ingin Diterima Kerja? Awasi Jejak Digital Anda

Jejak digital ini akan tersimpan di tempat terpencil dan tak bisa dihapus. Sehingga bisa menjadi informasi tersembunyi tentang seseorang tersebut. Tak heran jika kemudian hal ini dapat membantu atau merusak reputasi yang bersangkutan. Selanjutnya berpotensi menghambat karir dan masa depan. Saat ini hampir 70 persen perusahaan melakukan penelitian online saat merekrut pegawai.

Menurut penelitian 70 persen manajer menolak kandidat berdasarkan informasi yang di temukan secara online. Sementara itu 85 persen manajer dipengaruhi jejak positif saat mengambil keputusan. Meskipun saat ini sudah ada pengendalian jejak digital, yaitu dengan UU ITE Nomor 19/2016, namun penggunaan dunia digital terutama untuk media social tetap harus di waspadai. Dunia media sosial adalah kehidupan maya yang berdampak nyata. Jejak negatif dapat mengancam reputasi dan masa depan.

pexels photo 1542252 - Ingin Diterima Kerja? Awasi Jejak Digital Anda

Agar tak tersandung urusan jejak digital, ada beberapa tips yang harus Anda pahami.

Pikirkan Ulang Setiap Konten yang Anda Sebarkan di Internet

Langkah lain menghapus jejak digital yaitu dengan selalu berpikir ulang sebelum menyebarkan sesuatu di internet. Apakah konten itu perlu atau tidak. Semakin sedikit Anda aktif di media sosial, semakin sedikit jejak digitalmu yang terlacak. Buat citramu di media sosial terlihat baik dengan tidak banyak mengeluh, mengomentari suatu hal dengan kasar, dan melakukan perundungan atau bullying.

Batasi Status Media Sosial Anda dan Jadikan Itu Privat

Beberapa media sosial menyediakan layanan status yang hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu (privat). Jika Anda merasa kehidupan sosial Anda tidak perlu di beritahukan secara luas kepada publik, Anda bisa mencoba membatasi akun media sosial Anda dalam mode pribadi. Dengan mode pribadi (privat) Anda bisa memilih siapa saja yang berhak mengetahui kehidupan pribadi Anda.

Hindari Mengunggah Terlalu Banyak Informasi

Bangun tidur, update. Berangkat kerja, update. Makan siang, update. Jika Anda memiliki kebiasaan seperti ini, coba dikurangi. Selain berpotensi membeberkan informasi pribadi seperti area tempat tinggal Anda, kebiasaan update juga berbahaya jika saat Anda emosi atau kesal, media sosial malah menjadi tempat Anda meluapkannya.

Pertimbangkan untuk Membuat Akun Kedua

Tak selalu negatif, rutin update dan meninggalkan jejak digital juga memiliki nilai positif. Misalnya, Anda jadi lebih mudah mengingat apa saja yang Anda lakukan, tempat yang pernah didatangi, dan pengingat akan momen manis. Agar privasi tetap terjaga, post bersifat personal bisa dilakukan di second account atau akun kedua Anda.

Berhenti Berlangganan Mailing List atau Newsletter

Mailis atau mailing list biasanya berasal dari situs yang menyediakan informasi berlangganan bagi para pembacanya. Isinya berupa informasi update terkait situs tersebut semisal buletin, majalah mingguan atau mungkin info promo. Berhenti berlangganan dari mailis bisa mengurangi data yang tersedia terkait info pribadi. Untuk menghentikannya, kamu bisa memilih bagian unsubcribe dibagian terbawah e-mail.

Baca Juga: Penting! Ketahui 4 Tips Sukses Bekerja di Luar Negeri

Demikianlah beberapa hal yang harus Anda waspadai terkait jejak digital. Bagi para calon TKI, memperhatikan masalah ini sangatlah penting agar impian Anda untuk bekerja di luar negeri tidak hilang begitu saja.

Jika nantinya Anda telah lolos dan diterima untuk bekerja di luar negeri, Anda juga perlu memperhatikan keuangan Anda dengan baik. Gunakan aplikasi Qelola untuk mempermudah pengelolaan keuangan Anda selama di sana. Qelola adalah aplikasi keuangan yang menyediakan fitur transfer dengan biaya paling terjangkau selama Anda tinggal di Malaysia. Dengan aplikasi Qelola, dapatkan kemudahan mengirim uang Anda untuk orang-orang tercinta di Indonesia.

 

 

Tags: , , , , , ,