Cara Cerdas Menjaga Kesehatan Mental Saat Social Distancing

Pemerintah telah menghimbau seluruh masyarakat untuk melakukan social distancing atau menjaga jarak sosial untuk memutus mata rantai penularan virus corona. Membatasi interaksi dalam waktu yang relatif lama, salah satunya dengan melakukan seluruh kegiatan di rumah saja tanpa disadari akan berpengaruh terhadap kesehatan mental. Lantas, bagaimana cara menjalani social distancing agar menjadi lebih positif dan kesehatan mental tetap terjaga? Baca informasi selengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga Kesehatan Mental Selama Bekerja Menjadi TKI

Apa itu Social Distancing?

Social distance atau social distancing berarti seluruh masyarakat diminta untuk menghindari kerumunan orang atau tidak hadir di pertemuan besar. Jika Anda harus berada di sekitar orang, maka jaga jarak Anda dengan orang lain. Lalu, apa bedanya dengan physical distancing? Istilah physical distancing bisa diterjemahkan dengan jaga jarak atau jaga jarak aman dan disiplin untuk melaksanakannya.

Istilah physical distancing ternyata tidak hanya diterapkan di Indonesia. Tetapi juga di negara-negara lain salah satunya adalah Kanada. Para ahli kesehatan dan politikus di Kanada telah mendesak seluruh warganya untuk menjaga jarak fisik satu sama lain dan tinggal di rumah sesering mungkin untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona. Lalu, berapa jarak aman social distancing atau physical distancing? Menurut WHO, jarak aman setidaknya 1-3 meter ketika berada di tempat umum terlebih jika ada seseorang yang batuk atau bersin. Dengan melakukan hal tersebut, maka diyakini dapat mencegah diri dari terjangkit virus. Pasalnya, virus corona telah terbukti mudah menular saat gejala masih ringan yaitu di masa inkubasi.

Apa yang Bisa Dilakukan Saat Social Distancing?

Agar upaya pencegahan penyebaran virus lebih efektif, berikut ini ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan selama menjalani social distancing:

1. Menaati rekomendasi kebersihan publik seperti mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda yang digunakan orang sakit.
2. Mencuci tangan yang baik setidaknya menggosok bagian-bagian tangan selama 20 detik menggunakan air bersih dan sabun.
3. Hindari untuk menyentuh wajah, hidung, mulut, serta jangan menggosok kelopak mata Anda.
4. Praktikkan etika batuk dan bersin dengan benar. 
5. Buang segera barang-barang yang bersentuhan dengan mulut Anda, misalnya tisu, peralatan makan plastik, hingga sikat gigi bekas.
6. Hindari untuk berinteraksi dengan orang yang menunjukkan tanda-tanda mengalami sakit.
7. Jika bekerja dalam jarak dekat dengan rekan kerja Anda, pastikan untuk menjaga jarak aman. 
8. Hindari juga untuk berkumpul di area publik.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Social Distancing

Namun kenyataannya, tidak semua orang bisa menjalani masa social distancing dengan mudah. Beberapa di antaranya justru merasa cemas, takut, dan mengalami gejala-gejala mental lainnya. Sebelum terlambat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari persoalan kesehatan mental selama social distancing atau physical distancing. Di antaranya adalah seeperti berikut ini:

1. Cara yang pertama adalah tetap terhubung dengan orang lain. Seperti keluarga, teman, dan saudara melalui sambungan telepon, chat, serta video call maupun media sosial lain. Dengan selalu terhubung dengan orang lain, maka dapat membantu menjaga kondisi mental.
2. Yang kedua, dengan terus mempertahankan pikiran dan harapan positif serta mengkomunikasikan hal yang mengganggu pada orang lain yang bisa dipercaya atau pada psikolog. Social distancing bisa dimaknai secara positif sebagai sebuah kesempatan untuk melatih keterampilan yang ingin dikuasai dan mengembangkan hobi. Selain itu, masa social distancing juga bisa dimanfaatkan untuk beribadah dan berdoa bersama keluarga.
3. Cara selanjutnya adalah mengedukasi diri sendiri dengan informasi yang jelas. Selain itu, menghindari paparan informasi dari sumber yang tidak terpercaya juga sangat penting untuk dilakukan.
4. Sementara bagi Anda yang bekerja dari rumah, Anda dapat memulai dengan menyusun rencana aktivitas sesuai dengan capaian kerja.
5. Kegiatan lain yang dapat dilakukan agar kesehatan mental tetap terjaga yaitu melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan yang dapat dilakukan di rumah. Tidak ketinggalan juga untuk selalu menjaga kesehatan fisik dan kesehatan diri serta lingkungan.

Tetap Sehat Saat Social Distancing

Itulah beberapa informasi seputar social distancing atau physical distancing yang perlu Anda pahami. Dengan tetap menjaga kesehatan fisik dan kesehatan mental, Anda tentu akan lebih mudah dalam menjalani masa social distancing. Rasa takut dan cemas memang normal dirasakan semua orang selama masa pandemi seperti ini. Namun, cobalah untuk selalu berpikir positif dan senantiasa bersyukur. Jika stres dan ketakutan yang Anda alami terasa sangat berat, maka jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan psikolog.

Bagaimana dengan Anda masih berada di luar negeri sebagai TKI yang tidak bisa pulang ke tanah air? Anda pun sebaiknya tetap tenang dan tidak panik. Selain tetap berpikir positif, usahakan untuk selalu menjaga kesehatan dengan menyempatkan diri berolahraga, makan makanan bergizi, tidur yang cukup, minum air putih dalam jumlah yang banyak, dan menjaga kebersihan diri. Kurangi aktivitas di luar rumah. Anda tidak perlu khawatir, karena meskipun tetap berada di dalam rumah Anda tetap bisa melakukan berbagai macam transaksi termasuk jika Anda harus kirim uang untuk keluarga di tanah air. Pastikan Anda telah mengunduh aplikasi Qelola untuk kemudahan bertransaksi. Aplikasi Qelola memungkinkan Anda untuk kirim uang dan bayar tagihan dengan mudah, aman, dan murah. Untuk urusan top-up saldo Qelola, Anda bisa menghubungi agen-agen Qelola yang siap membantu Anda kapan aja. Dapatkan informasi lengkap tentang Qelola di sini.

Tags: kesehatan mental saat social distancing, menjaga kesehatan fisik, menjaga kesehatan mental, pandemi covid-19, physical distancing, social distancing, tips menjaga kesehatan mental