Informasi Perhitungan BPJS Kesehatan bagi Karyawan, TKI Harus Tahu

Merujuk pada Undang Undang no.24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial/BPJS, semua warga negara Indonesia wajib untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan. Terutama bagi Anda yang berstatus karyawan dalam suatu perusahaan, dalam hal ini perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya sebagai anggota BPJS Kesehatan. Besarnya iuran BPJS Kesehatan ini pun berbeda-beda tergantung dari kelas yang diambil.  Lalu bagaimana sebenarnya perhitungan BPJS Kesehatan untuk Peserta Penerima Upah/karyawan. Simak ulasannya berikut ini!

Perhitungan BPJS Kesehatan bagi Karyawan Perusahaan

Iuran BPJS Kesehatan yang harus dibayar oleh karyawan perusahaan berbeda dengan peserta mandiri/non-karyawan. Rincian tarif BPJS Kesehatan untuk karyawan perusahaan adalah 5% dari gaji perbulan. Rincian 5% tersebut dibagi menjadi 4% dibayarkan oleh perusahaan dan 1% dibayarkan karyawan yang langsung dipotong dari gaji. Iuran yang dibayarkan ini berlaku untuk premi 5 anggota keluarga yang meliputi karyawan itu sendiri, suami/istri, dan 3 anak. Apabila Anda ingin mendaftarkan tanggungan lebih dari 4 orang, Anda diwajibkan membayar iuran tambahan sebesar 1% per orang. Penentuan kelas yang didapat oleh karyawan juga tergantung dari gaji yang diperoleh setiap bulannya. Bagi karyawan yang memiliki upah hingga 4 juta rupiah maka berhak atas fasilitas kelas 2. Sedangkan pekerja yang menerima upah antara 4 juta hingga 8 juta rupiah maka berhak atas fasilitas kelas 1.  Lebih detailnya, perhitungan BPJS Kesehatan ini diambil dari gaji pokok karyawan plus tunjangan tetap. Berikut ketentuannya:

• Batas maksimum dasar perhitungan iuran PPU adalah Rp8.000.000.
• Batas minimum upah sebagai dasar perhitungan adalah Upah Minimum Kota (UMK)/Upah Minimum Regional (UMR)/Upah Minum Provinsi (UMP).
• Jika upah karyawan di antara upah minimum dan Rp 8.000.000, iurannya dihitung dari upah karyawan.

Begini Ternyata Cara Perhitungan BPJS Kesehatan bagi Karyawan

Perhitungan BPJS Kesehatan untuk karyawan masih sama yaitu 5% dari gaji pokok dan juga tunjangan keluarga. Namun jumlah tersebut dibagi menjadi 4% ditanggung oleh perusahaan dan 1% dibebankan karyawan. Yang berubah adalah batas atas upah yang dipatok yang mulanya 8 juta naik menjadi 12 juta. Sedangkan batas paling rendah sebagai dasar perhitungan adalah sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) di tiap daerah. Jadi, upah di atas 8 juta hingga 12 juta dihitung berdasarkan upah yang diterima pekerja. Sedangkan pekerja dengan upah di atas 12 juta akan dihitung dengan besaran upah batas 12 juta. Berikut akan dijelaskan cara perhitungan BPJS Kesehatan secara detail:

1. Bagian personalia terlebih dahulu harus melakukan penyesuaian gaji karyawan sesuai dengan upah minimum regional. Misalkan perusahaan Anda berada di Semarang yang UMPnya sebesar Rp2.700.000, maka upah terendah harus dinaikan misalnya menjadi Rp2.750.000.
2. Bagi karyawan yang memiliki gaji di atas UMP juga perlu dilakukan penyesuaian karena mereka terdampak inflasi tahunan yang menjadi tolak ukur kenaikan upah minimum.
3. Bagian personalia menghitung iuran BPJS Kesehatan berdasarkan upah terbaru untuk tahu masing-masing berapa beban yang harus dibayarkan perusahaan dan karyawan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa perusahaan menanggung 4% dari gaji, jadi 4% x Rp2.750.000 = Rp110.000. Sedangkan karyawan 1% dipotong dari gaji yaitu 1% x Rp 2.750.000 = Rp27.500. Maka total iuran BPJS Kesehatan yang harus dibayarkan adalah Rp110.000 + Rp27.500 = Rp137.500.
4. Bagi Anda yang ingin mendaftarkan satu anggota keluarga lagi untuk jadi peserta BPJS Kesehatan melalui perusahaan, maka rincian iurannya berubah menjadi seperti berikut: iuran yang dibayarkan perusahaan adalah 4% x Rp2.750.000 = Rp110.000. Iuran yang dibayarkan karyawan adalah 2% x Rp2.750.000 = Rp55.000. Maka total iuran BPJS Kesehatan adalah Rp165.000.
5. Sedangkan untuk karyawan dengan gaji diatas 8 juta maka perhitungannya memakai upah batas 12 juta. Jadi misalkan gaji Anda 9 juta maka perhitungannya masih dikalikan gaji 9 juta. Namun apabila gaji Anda lebih dari 12 juta, misalnya 13 juta. Maka perhitungan tidak dikalikan 13 juta melainkan 12 juta.

Demikian informasi tentang perhitungan BPJS Kesehatan terbaru bagi karyawan. Semoga dengan adanya informasi perhitungan di atas Anda jadi paham tentang kisaran iuran yang harus dikeluarkan tiap bulannya. Perhitungan BPJS Kesehatan ini juga harus diketahui bagi Anda TKI yang ada di mancanegara. Selain itu, dalam pembayaran angsuran BPJS Kesehatan kini juga bisa dilakukan melalui aplikasi mobile di handphone Anda. 

Kini TKI di Malaysia bisa menggunakan aplikasi Qelola untuk membayar iuran BPJS Kesehatan keluarga di tanah air. Jadi Qelola adalah sebuah platform atau aplikasi pembayaran yang didesain khusus untuk para TKI di Malaysia dalam pembayaran berbagai tagihan dan pengiriman uang ke Indonesia. Selain untuk pembayaran jaminan kesehatan BPJS, aplikasi ini dapat digunakan untuk membayar tagihan lainnya seperti listrik, air, dan juga TV Kabel. Ditambah lagi kegiatan berkirim uang untuk keluarga tercinta di Indonesia kini bisa dilakukan dengan cepat dan mudah melalui aplikasi mobile yang satu ini.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan pembelian pulsa dan internet atau mengirimkan pulsa ke sanak saudara di tanah air. Untuk penggemar game online bahkan bisa melakukan pembelian voucher game. Melakukan transfer uang dan pembayaran tagihan lewat aplikasi Qelola tidak dipungut biaya sampai tanggal 15 April 2020. Selanjutnya Anda hanya akan dikenakan biaya transfer 1 ringgit saja untuk tiap transaksi.

Bagaimana cara menikmati layanan tersebut? Cukup mudah, Anda hanya perlu mendownload aplikasi Qelola melalui Playstore di ponsel. Setelah terpasang di ponsel, lakukan registrasi nomor dan login ke akun Qelola. Jika sudah berhasil Anda bisa melakukan top up saldo untuk selanjutnya bisa melakukan berbagai transaksi langsung dari HP. Tunggu apalagi, segera download aplikasi Qelola dan rasakan kemudahan kirim-kirim uang dari mana saja dan kapan saja.

Tags: bpjs kesehatan, cara perhitungan bpjs kesehatan, kenaikan iuran bpjs kesehatan